Mohon tunggu...
Taufik Hidayat
Taufik Hidayat Mohon Tunggu... Lainnya - https://ngalirspace.wordpress.com/
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

hanya orang biasa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Al Qur'an: Jiwa, Hati, dan Ketenangan

31 Desember 2021   08:54 Diperbarui: 31 Desember 2021   09:11 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ilmu Kedokteran dan Psikologi menjelaskan, bahwa al-Qur'an mengemukakan beberapa penyakit mental yang disebabkan oleh seseorang jauh dari al-Qur'n, diantaranya Riya' yaitu bertingkah laku karena motif ingin dipuji atau diperhatikan orang lain; asad dan dengki atau iri hati; Rakus (berlebih-lebihan dalam makan); Waswas yang merupakan bisikan hati akan nafsu dan kelezatan; Ingkar janji; Membicarakan kejelekan orang lain (ghibah); Sangat marah (syiddat al-ghaap); Cinta dunia (ubb ad dunya); Cinta harta (ubb al-Mal); Kebakhilan (pelit); Cinta pada kedudukan atau pangkat (hubb al-Jah); serta Kesombongan (kibr) atau bangga (ujub).[5]

Allah SWT. berfirman dalam Q.S. asy-Syams ayat 9-10 yang artinya ""Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya." Menurut Tafsir Ibn Katsir, bahwa firman Allah Ta'ala tersebut agar sungguh berbahagialah orang yang mensucikan jiwanya dengan menaati-Nya dan sungguh merugilah orang yang hatinya dibiarkan kotor oleh Allah.[6] Allah SWT. tidak akan mensucikan jiwa seseorang melainkan seseorang tersebut yang melakukan penyucian pada dirinya sendiri dengan mentaati Allah. Maka pembersihan Allah terhadap jiwanya itu merupakan balasan yang setimpal dengan ketaatannya, sehingga memperoleh ketenangan. Wallahu a'lam bish showab.

[1] Mainingsih, Puput. 2020. "Penafsiran Fakhr al-Din al-Razi Terhadap Nafs Mutmainnah dalam Tafsir Mafatih al-GaIb". Surakarta: Skripsi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

[2] Humaira. 2019. "Upaya Memperoleh Ketenangan Jiwa dalam Perspektif al-Qur'an (Studi Deskriptif Analisis Tafsir-Tafsir Tematik)". Aceh: Skripsi UIN ar-Raniry.

[3] Azhari, Novi Nurjannah. 2019. "Ketenangan Hati dalam al-Qur'an (Telaah Pemikiran Syaikh Najmuddin al-Kubro)". Surabaya: Skripsi UIN Sunan Ampel.

[4] Amnur, David. 2010. "Zikir dan Pengaruhnya Terhadap Ketenangan Jiwa Menurut al-Qur'an (Kajian Tafsir Tematik". Pekanbaru: Skripsi UIN Sultan Syarif Kasim.

[5] Samain. 2020. "Konsep Kesehatan Mental dalam Al-Qur'n dan Implikasinya Terhadap Adversity Quotient Perspektif Tafsir Al-Misbah". Salatiga: Tesis IAIN Salatiga.

[6] Yuniarti. 2018. "Konsep Tazkiyatun Nafs dalam al-Qur'an (Kajian Surat asy-Syams Ayat 9-10) dalam Pendidikan Islam". Lampung: Skripsi UIN Raden Intan.

Oleh: Taufik Hidayat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun