Mohon tunggu...
Joko Siswonov
Joko Siswonov Mohon Tunggu... -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

i am antiteori ..... Memandang sesuatu dg sudut berbeda Antitempo Antiseeword Anticebong Antipartaineraliansikomunis Antisurveibayaran

Selanjutnya

Tutup

Politik

Soekarno Tersenyum, Indonesia Kembali Antimerika & Sila ke-IV Kembali Dilaksanakan)

26 September 2014   12:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:28 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia munafik adalah manusia yang bertindak sebagaimana keadaan. Mirip Bunglon. Bila di sekitarnya biru, maka ia akan berubah menjadi biru. Bila di sekitarnya merah, maka ia akan menjadi merah.
*
Terkadang dengan alasan simbol-simbol negara banyak sekali manusia-manusia munafik yang mengopinikan bahwa budaya, adab istiadat a atau b, tidak sesuai dengan simbol negara. Padahal si munafik itu beropini sesuai dengan apa yang merupakan keuntungan baik batin atau finansial baginya. Padahal budaya dan adat istiadat itu telah megakar kuat sejak dahulu, dan sudah ada sebelum diciptakannya simbol-simbol negara seiring kemerdekaan bangsa.
*
Kembalinya pilkada dipilih oleh DPRD akan membuat Bapak Negara, Soekarno tersenyum. Pertama, kembalinya Indonesia menolak demokrasi cara-cara Eropa atau Amerika. Indonesia memiliki keunikan dan istiadat sendiri dalam berdemokrasi, tidak serta merta harus ikut demokrasi ala Barat atau Amerika, karena belum tentu cocok. Kaos kaki orang barat/Amerika belum tentu sesuai dengan kaos kaki orang Indonesia.
*
Yang keduanya, yang membuat Soekarno tersenyum adalah kembalinya Pancasila sila ke-IV dilaksanakan. Perhatikan saja kata "Perwakilan", pada kalimat sila ke-IV, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Entah opini jongkok apa yang akan digunakan, yang jelas pada sila ke-4 ada kata wakil. Ada yang diwakilkan.
*
Gitu aja kok repot, kata Gusdur (pendiri partai PKB), PKB hebat Eui, teringat dulu bahwa almarhum Gusdur terpilih jadi presiden karena DPR.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun