Manusia munafik adalah manusia yang bertindak sebagaimana keadaan. Mirip Bunglon. Bila di sekitarnya biru, maka ia akan berubah menjadi biru. Bila di sekitarnya merah, maka ia akan menjadi merah.
*
Terkadang dengan alasan simbol-simbol negara banyak sekali manusia-manusia munafik yang mengopinikan bahwa budaya, adab istiadat a atau b, tidak sesuai dengan simbol negara. Padahal si munafik itu beropini sesuai dengan apa yang merupakan keuntungan baik batin atau finansial baginya. Padahal budaya dan adat istiadat itu telah megakar kuat sejak dahulu, dan sudah ada sebelum diciptakannya simbol-simbol negara seiring kemerdekaan bangsa.
*
Kembalinya pilkada dipilih oleh DPRD akan membuat Bapak Negara, Soekarno tersenyum. Pertama, kembalinya Indonesia menolak demokrasi cara-cara Eropa atau Amerika. Indonesia memiliki keunikan dan istiadat sendiri dalam berdemokrasi, tidak serta merta harus ikut demokrasi ala Barat atau Amerika, karena belum tentu cocok. Kaos kaki orang barat/Amerika belum tentu sesuai dengan kaos kaki orang Indonesia.
*
Yang keduanya, yang membuat Soekarno tersenyum adalah kembalinya Pancasila sila ke-IV dilaksanakan. Perhatikan saja kata "Perwakilan", pada kalimat sila ke-IV, "Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan". Entah opini jongkok apa yang akan digunakan, yang jelas pada sila ke-4 ada kata wakil. Ada yang diwakilkan.
*
Gitu aja kok repot, kata Gusdur (pendiri partai PKB), PKB hebat Eui, teringat dulu bahwa almarhum Gusdur terpilih jadi presiden karena DPR.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H