Terkesan di media bahwa KIH adalah koalisi yang mementingkan rakyat. Dalam setiap wawancara melalui tokoh-tokohnya berkata, bahwa hak politik rakyat telah dirampas. Lalu saat ditanya rakyat yang mana? Dijawab, tak perlu ditanyakan, semua sudah tahu rakyat yang mana. Opini sebaliknya juga terlihat pada kubu KMP, mereka menanyakan rakyat yang mana? yang merasa dirampas hak politik? karena banyak juga rakyat yang tidak mau ambil pusing, soal perebutan kekuasaan oleh elit politik.
*
Terkesan di media, bahwa KIH dan KMP, bak air dan minyak, tak akan bersatu (mirip iklan terselubung politik Indomie yang sekarang, sedang lima tahun yang lalu iklannya "SBY presidenku"). Bahwa jika KIH pilih opsi A, maka KMP opsi B. Begitu pula sebaliknya. Seakan meskipun dipaksakan, mereka akan berseberangan. Padahal, katanya, 11 bulan yang lalu PKB mendukung pilkada tak langsung (Apa dana politik hibah 1 trilyun mempengaruhi langkah politik yang diketuai Cak Imin tersebut? Hanya mereka yang tahu).
*
Pak Jokowi! Anda presiden kami! Anda terpilih 53 % dari 65% pemilih terdaftar yang hadir. Anda disahkan KPU sebagai presiden dan dimantapkan MK yang menolak gugatan Prabowo.
*
Sekarang Anda berpikirlah demi kemajuan bangsa! Jangan berpikir demi kepentingan koalisi KIH (PDIP, Nasdem, PKB atau Hanura)! Dan jangan pula mikiran langkah politik KMP (Gerindra, Golkar, PKS, PPP dan PAN).
*
Jangan terpengaruh media! Jangan termakan isu politik yang berkembang! Jangan terbakar gosok-gosok, mereka yang ingin selalu membuat Indonesia panas! Tetap fokus memikirkan kepentingan bangsa! Jika Anda benar-benar pro-rakyat, pasti semua rakyat akan bergerak membelamu. Bahkan jika KIH dan KMP bersatu untuk menjatuhkanmu, padahal Anda pembela kepentingan rakyat demi kemajuan bangsa, maka seluruh rakyat akan menjadi tamengmu menghadapi mereka dan menjadi sandaran bagi kursimu.
*