Beberapa waktu yang lalu, terjadi kehebohan soal virus Mers, namun kini kasusnya hilang tanpa bekas. Kayak kentut, baunya cuma sebentar, yang mencium baunya, ribut berkepanjangan.
*
Sebelum virus Mers, ada virus flu burung, WHO (diindikasikan ada pejabat WHO yang disogok pabrik vaksin penghasil obat anti-flu burung), untuk mengumumkan darurat flu burung. Namun, apa yang terjadi, kembali virus flu burung, kayak kentut, lenyap seperti angin.
*
Ada kemungkinan, virus-virus itu adalah konspirasi dunia atau cara usaha mencoba ciptaan baru virus pembunuh massal yang diciptakan oleh sebuah negara. Seperti ujicoba bom atom, sebelum diturunkan di kota Hiroshima dan Nagasaki.
*
Mengapa ada indikasi inspirasi kesehatan dunia? Hati-hati di mana ada suatu badan penelitian kesehatan dunia-nya terutama Amerika berkantor di sebuah negara! Ingat dulu! Virus burung hadir di Indonesia, seiring adanya badan penelitian penyakit Amerika Serikat yang berkantor di Indonesia.
*
Saat flu burung dulu, Indonesia rugi ratusan juta dolar, karena WHO meminta negara-negara di dunia termasuk Indonesia, menyetok obat anti flu burung "Tamiflu" dan vaksin flu burung. Namun, kemudian epidemi yang dikhawatirkan tidak terjadi, dan obat-obat anti fluburung itu expiredate di gudang departemen kesehatan.
*
Di Iran, beberapa tenaga kesehatan Eropa yang berkedok sosial hadir di Iran, secara nyata dan terbukti, mereka memberikan suntikan cairan injeksi yang mengandung virus AIDS kepada anak-anak di Iran. Akhirnya, oleh pemerintah Iran, mereka dihukum mati.
*
Berita-berita di atas yang saya tulis ada beritanya. Bukan ngawur atau imajinasi. Cek saja di google.
*
Dan patut dicurigai virus Ebola sama kasus Mers dan flu burung. Ada fihak-fihak yang menyebarkan melalui suntikan injeksi kepada orang-orang di Afrika. Mengapa melalui suntikan injeksi? Karena melalui udara tidak bisa. Secara otomatis semua virus di dunia ini (meski dibuat oleh lembaga yang membuat virus pembunuh massal), akan mati oleh sinar matahari. Sinar matahari mampu membunuh semua virus.
*
Jadi, betulkan otak saya, yang berpendapat bahwa virus Ebola adalah konspirasi kesehatan dunia, seperti Mers atau Flu Burung.
*
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H