Jember, 11 Januari 2025
Dalam dunia pertanian, kesuburan tanah merupakan faktor kunci yang menentukan keberhasilan produksi pangan. Salah satu aspek yang sering kali terabaikan namun sangat penting adalah peran mikroorganisme dalam fiksasi nitrogen. Dr. Kukuh Munandar M.Kes, seorang dosen ahli mikrobiologi dari Universitas Muhammadiyah Jember, mengupas tuntas peran mikroorganisme penambat nitrogen dalam bukunya yang berjudul "Fiksasi Nitrogen Oleh Mikroorganisme". Khususnya pada bab 2, Dr. Kukuh menjelaskan secara rinci tentang berbagai jenis mikroorganisme yang berkontribusi dalam proses ini.
Apa itu Fiksasi Nitrogen?
Fiksasi nitrogen adalah proses di mana nitrogen dari atmosfer diubah menjadi bentuk yang dapat digunakan oleh tanaman. Nitrogen adalah unsur penting bagi tanaman, karena merupakan komponen utama dari protein dan asam nukleat. Namun, sebagian besar tanaman tidak dapat menggunakan nitrogen dalam bentuk gas (N) yang melimpah di atmosfer. Di sinilah mikroorganisme berperan.
Mikroorganisme Penambat Nitrogen
Dr. Kukuh menyebutkan beberapa jenis mikroorganisme penambat nitrogen yang paling dikenal, antara lain:
1. Rhizobium : Bakteri ini hidup dalam simbiosis dengan akar tanaman legum seperti kedelai dan kacang hijau. Mereka membentuk nodul di akar tanaman dan mengubah nitrogen atmosfer menjadi amonia, yang kemudian digunakan oleh tanaman untuk pertumbuhan.
2. Azotobacter : Bakteri ini bersifat bebas dan dapat ditemukan di tanah. Mereka juga mampu mengikat nitrogen atmosfer dan menjadikannya tersedia untuk tanaman tanpa memerlukan hubungan simbiosis.
3. Frankia : Mirip dengan Rhizobium, Frankia adalah bakteri yang membentuk nodul pada akar tanaman non-legum seperti alnus (pohon alder).
 Manfaat Fiksasi Nitrogen dalam Kehidupan Sehari-hari
Proses fiksasi nitrogen oleh mikroorganisme ini memiliki dampak signifikan dalam kehidupan sehari-hari kita, terutama dalam konteks pertanian dan ketahanan pangan:
- Â Peningkatan Hasil Pertanian
Dengan adanya mikroorganisme penambat nitrogen, tanah menjadi lebih subur dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan lebih baik. Hal ini berujung pada peningkatan hasil panen, yang sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat.
- Pengurangan Penggunaan Pupuk Kimia
 Dengan memanfaatkan kemampuan alami mikroorganisme untuk mengikat nitrogen, petani dapat mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia. Ini tidak hanya mengurangi biaya produksi tetapi juga berdampak positif terhadap lingkungan dengan mengurangi pencemaran akibat penggunaan pupuk kimia.
- Sustainable Agriculture
Praktik pertanian berkelanjutan semakin menjadi perhatian di seluruh dunia. Dengan memahami dan memanfaatkan peran mikroorganisme penambat nitrogen, petani dapat menerapkan metode pertanian yang lebih ramah lingkungan.
Kesimpulan
Buku "Fiksasi Nitrogen Oleh Mikroorganisme" karya Dr. Kukuh Munandar M.Kes memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mikroorganisme dalam fiksasi nitrogen dan bagaimana hal tersebut berkontribusi pada kesuburan tanah serta keberlanjutan pertanian. Dalam konteks kehidupan sehari-hari, pemahaman ini tidak hanya relevan bagi para akademisi dan peneliti, tetapi juga bagi petani dan masyarakat umum yang peduli akan ketahanan pangan dan lingkungan.
Dengan demikian, mari kita hargai peran kecil namun krusial dari mikroorganisme ini dalam mendukung kehidupan kita sehari-hari!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI