Oleh: Nisrina, S.Pd.,M.Pd.
Calon Guru Penggerak Angkatan 10 Kabupaten Ogan Ilir
- Fact (Peristiwa)
Kegiatan Guru Penggerak Angkatan 10 diawali dengan Pembukaan pada tanggal 15 Maret 2024 oleh Prof. Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. (Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, kemudian dilanjutkan dengan Sosialisasi Transformasi LMS PMM PGP Angkatan 10 0leh BGP Propinsi Sumatera Selatan.
Kegiatan selanjutnya adalah mengupload fakta integritas Calon Guru Penggerak, kemudian pada tanggal 16 Maret 2024 saya mulai mengerjakan Pre-test paket modul 1.1 secara mandiri. Pada tanggal 18 Maret 2024, saya mempelajari “Mulai dari diri dan Eksplorasi Konsep secara mandiri.
Saya juga membuat Rekaman Audio singkat terkait pemahaman saya mengenai materi dalam eksplorasi konsep. Kegiatan selanjutnya adalah forum diskusi Eksplorasi Konsep pada tanggal 19 Maret 2024 yang dibersamai oleh fasilitator yang sangat kompeten. Pada tanggal 20 Maret dilakukan pertemuan virtual kembali dalam program Ruang Kolaborasi. Dalam hal ini, kami dibagi dalam dua kelompok yang akan berkolaborasi untuk mendiskusikan topik “Relevansi Pemikiran KHD terhadap Nilai Luhur Kearifan Budaya Daerah Asal”.
Pada ruang kolaborasi ini masih selalu setia dibersamai oleh fasilitator hebat yaitu ibu Ninik Febriani dan Pengajar Praktik, ibu Laili yang selalu memotivasi. Kegiatan selanjutnya adalah presentasi masing-masing kelompok dari hasil diskusi pada ruang kolaborasi. Topik masing-masing kelompok terkait tema “Relevansi Pemikiran Ki Hajar Dewantara terhadap nilai luhur Kearifan Budaya Daerah Asal” juga berbeda. Kelompok 1 mengambil topik tradisi ‘Melebung’ dan kelompok 2 mengambil topik tradisi ‘Panggilan’. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 21 Maret 2024 dan dibersamai oleh Fasilitator dan Pengajar Parktik.
Pada tanggal 22 Maret 2024, dilanjutkan dengan kegiatan mandiri, menyusun tugas demonstrasi kontekstual. Kemudian pada tanggal 23 Maret 2024, diselenggarakan Lokakarya Orientasi yang bertempat di SMP Negeri 1 Indralaya, yang dihadiri oleh kepala BGP Provinsi Sumatera Selatan yaitu Ibu Dra. Ohorella Erma, M. Ikom, Sekretaris Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Ogan Ilir yaitu Bapak M. Sabit, S.Pd.,M.Si. Kepala Bidang GTK Kabupaten Ogan Ilir yaitu Ibu Suryani, Pengawas Sekolah, Kepala Sekolah, Para Pengajar Praktik dan Para Calon Guru Penggerak. Kegiatan Lokakarya Orientasi bertujuan unruk memperkenalkan Alur Kegiatan Pendidikan Guru Penggerak selama 6 bulan ke depan. Pada tanggal 27 Maret 2024 diselenggarakan kegiatan Elaborasi Pemahaman melalui Virtual dengan Narasumber Ibu Dyah Sulistyowati. Kegiatan elaborasi pemahaman ini tetap dibersamai oleh Fasilitator dan Pengajar Praktik.
- Feelings (Perasaan)
Pada awal pembukaan PGP saya merasa sedikit takut dan ragu apakah saya dapat mengikuti kegiatan ini kedepannya dengan baik dan lancar mengingat jadwal kegiatan yang sangat padat, namun saya bertekad dan berkomitmen harus mampu melalui semua tantangan itu sehingga mampu menjadi pendidik yang menuntun sesuai filosofi KHD.
Saya juga khawatir tidak mendapat dukungan dari Kepala Sekolah maupun rekan sejawat, namun setelah belajar bersama fasilitator, pengajat praktik dan saling bertukar pikiran dengan rekan-rekan peserta satu kelas, saya merasa lega, dan lebih bersemangat. Saya sangat senang karena mendapatkan banyak ilmu dalam mengelola pembelajaran yang berpihak pada siswa, mendapatkan banyak teman baru yang menginspirasi dan menjadi teladan dalam praktik pembelajaran, mengetahui beraneka ragam metode mengajar yang kreatif. Meskipun tugas yang diberikan cukup banyak, tetapi saya akan berusaha menyelesaikan dengan penuh semangat.
- Findings (Pembelajaran)
Setelah mempelajari modul 1.1, terdapat beberapa hal yang dapat saya pahami, diantaranya: 1. Pendidikan yang diharapkan adalah pendidikan yang bersifat “menuntun” segala kodrat yang ada pada anak agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun anggota masyarakat. 2. Tugas pendidik adalah sebagai fasilitator yang mampu menerapkan ajaran Trilogi Pendidikan KHD yaitu “ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani”. 3. Anak bukanlah kertas kosong yang bias digambar sesuai keinginan pendidik, anak lahir dengan keunikan dan kekuatan kodrat yang masih samar-samar. Tugas pendidik adalah menebalkan garis samar-samar itu agar seorang murid bisa menjadi versi terbaik dari diri murid itu sendiri. 4. Konsep pendidikan bukan hanya mengajar materi kognitif saja, konsep pendidikan seharusnya juga membimbing dan mengarahkan budi pekerti murid sehingga mampu memiliki karakter yang positif sesuai konsep Profil Pelajar Pancasila. 5. Proses pembelajaran harus memperhatikan kodrat alam dan kodrat zaman karena setiap murid itu unik sehingga guru harus banyak belajar untuk mendesain pembelajaran yang mampu mengakomodasi kedua kodrat tersebut.
- Future (Penerapan)