Mohon tunggu...
Taufiq Tri Winardi
Taufiq Tri Winardi Mohon Tunggu... Freelancer - Copy Writer

Copy Writer,UI/UX Designer

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesiapan Gen Z dalam Bela Negara

14 Desember 2024   23:52 Diperbarui: 15 Desember 2024   00:56 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Analisis Kesiapan Generasi Z dalam Bela Negara Melalui Optimalisasi Media Digital di Era Society 5.0

Di era Society 5.0, teknologi telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Era ini tidak hanya menuntut manusia untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi, tetapi juga menuntut pemanfaatan teknologi secara cerdas untuk menyelesaikan berbagai tantangan sosial. Dalam konteks Indonesia, salah satu tantangan utama adalah bagaimana membangun karakter bela negara pada generasi muda, terutama Generasi Z, di tengah dinamika globalisasi dan digitalisasi.

Generasi Z, yang lahir antara tahun 1995 hingga awal 2010-an, merupakan generasi pertama yang sepenuhnya tumbuh dalam lingkungan digital. Mereka dikenal kreatif, multitasking, dan memiliki akses informasi global yang sangat luas. Namun, globalisasi yang membawa berbagai budaya asing juga menimbulkan ancaman terhadap identitas nasional. Media sosial, sebagai salah satu bentuk teknologi digital, dapat berfungsi sebagai sarana edukasi kebangsaan, tetapi juga dapat menjadi saluran penyebaran informasi yang merusak nilai-nilai nasional.

Berdasarkan penelitian Subagio et al. (2022), hanya 7,14% mahasiswa yang merasa cukup terinspirasi untuk berkontribusi dalam bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan, sementara selebihnya merasa sangat terinspirasi atau cukup terinspirasi. Data ini menunjukkan adanya potensi besar untuk memanfaatkan media digital sebagai sarana penguatan nilai bela negara di kalangan mahasiswa. Selain itu, penelitian Kurniasih et al. (2024) menyoroti pentingnya transformasi digital dalam menciptakan generasi pemimpin muda yang memiliki pemahaman mendalam terhadap bela negara. Namun, transformasi digital juga memiliki kelemahan dalam memperkuat pemahaman konsep bela negara jika tidak diintegrasikan secara strategis dengan program-program pendidikan.

Bela negara tidak hanya berbicara tentang kesiapan fisik, tetapi juga mencakup pertahanan non-fisik, seperti literasi digital, kecerdasan sosial, dan kemampuan menjaga nama baik bangsa di dunia maya. Dalam pendidikan kewarganegaraan, paradigma bela negara telah bertransformasi dari pendekatan militeristik menjadi pendekatan holistik, yang menekankan pada pengembangan pengetahuan (civic knowledge), keterampilan (civic skills), dan nilai-nilai kewarganegaraan (civic values) yang relevan dengan kebutuhan era digital.

Namun, tantangan besar tetap ada. Salah satu penelitian menemukan bahwa globalisasi dan arus informasi yang deras melalui media digital telah menurunkan rasa nasionalisme di kalangan Generasi Z, terutama karena mereka lebih terbuka terhadap nilai-nilai global daripada nilai-nilai tradisional. Selain itu, kurangnya tokoh panutan dan minimnya akses pendidikan berkualitas tentang sejarah dan nilai-nilai nasional juga memperburuk situasi ini.

DAFTAR PUSTAKA

Kurniasih, E. T., Putra, A., Veronika, D., & Fajri, M. (2024). Pengaruh transformasi digital di era Society 5.0 terhadap gaya kepemimpinan dalam perspektif bela negara. Jurnal Ilmiah Universitas Batanghari Jambi, 24(3), 2833--2838. https://doi.org/10.33087/jiubj.v24i3.5546

Subagio, H., Yulianto, W. W. E., Prasetyo, D., & Muharam, R. S. (2022). Penguatan karakter bela negara di era revolusi digital melalui pendidikan kewarganegaraan. Jurnal Moral Kemasyarakatan, 7(1), 79--93. https://doi.org/10.21067/jmk.v7i1.6886

Kurniawaty, J. B., & Widayatmo, S. (2024). Nasionalisme di era digital: Tantangan dan peluang bagi Generasi Z Indonesia. Jurnal Jagaddhita, 3(2), 1--14. Retrieved from https://journal.unindra.ac.id/index.php/jagaddhita

Suherman, Musnaini, Wijoyo Hadion, & Indrawan Irjus. (2020). INDUSTRY4.0vsSOCIETY5.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun