Mohon tunggu...
Akbar Pangestu Sapurba
Akbar Pangestu Sapurba Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis Handal

Streamer at Facebook Gaming

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kepuasan Kerja dan Komitmen Organisasional

13 Oktober 2021   23:12 Diperbarui: 13 Oktober 2021   23:28 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam tanda kutip ya maka saya akan mengeluarkan daya dalam mengidentifikasi. So saya akan mengeluarkan daya ketika saya bekerja di dalam perusahaan ke dalam artian begini ketika kalian memiliki sebuah perusahaan anggap kalian memiliki sebuah perusahaan sendiri gitu ya, kalian akan memberikan seluruh waktu kalian, sekalian akan membakar seluruh pikiran kalian dan kekuatan kalian untuk mengembangkan perusahaan itu. 

Komitmen nah ini juga yang diharapkan pada orang kepada seorang karyawan ketika dia memiliki sense of belonging terhadap perusahaan Itu otomatis dia akan mengerahkan seluruh kekuatannya untuk mengembangkan perusahaan itu yang namanya komitmen.

Komitmen organisasi  artinya adalah karyawan membutuhkan atau karyawan itu harus memiliki komitmen yang tinggi. Agar perusahaan dapat terus bertahan komitmen pada dasarnya ini adalah salah satu ikatan psikologis gitu ya. 

Salah satu ikatan psikologis karyawan yang ditandai dengan satu kepercayaan dan penerimaan yang kuat atas tujuan dan nilai-nilai organisasi komitmen ini akan terbentuk ketika satu karyawan memiliki kepercayaan terhadap perusahaan, dan mereka juga menerima atas nilai-nilai dan budaya yang ada di dalam perusahaan. 

Beda halnya ketika perusahaan  memiliki konflik terhadap karyawan memiliki konflik terhadap kepuasan bisa dipastikan tidak akan memiliki komitmen juga. Yang kedua adalah komitmen akan bisa terbentuk ketika ada kemauan untuk mencapai kepentingan organisasi.

Ada kemauan untuk mencapai kepentingan organisasi. Kalau ada kemauan itu tadi dikatakan bahwa ketika ada rasa memiliki perusahaan maka juga akan memiliki kemauan untuk mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi, dan yang ketiga adalah keinginan yang kuat untuk mempertahankan kedudukan sebagai anggota organisasi. 

Kalau memang kita ingin bekerja lama bahkan sampai kita pensiun biasanya itu kita akan berkomitmen terhadap perusahaan kita akan memaksa dia kita untuk berkomitmen terhadap perusahaan kita akan memaksa dia kita untuk mempercayai perusahaan, dan kita akan membuang semua stigma stigma negatif terhadap perusahaan .Supaya apa, supaya kita bisa menerima nilai dan tujuan organisasi  dari semua hal di atas. 

Komitmen itu memiliki arti lebih jelas sekedar loyalitas yang pasif jadi bisa dibilang bahwa komitmen ini ada di atas loyalitas itu ya, dan komitmen juga memiliki hubungan yang aktif gitu. 

Kalau loyalitas mungkin kita pribadi ya. Karena kok misal nih kita bekerja pulang jam lima itu, tetapi kita pulang sampai jam atau 07.30 kita pribadi tetapi komitmen itu menunjukkan hubungan yang aktif bukan hanya diri kita sendiri, tetapi juga dengan karyawan yang lain. Kenapa kalau memang kita harus memiliki kepercayaan dan menerima nilai-nilai perusahaan serta kita harus mengusahakan tercapainya kepentingan organisasi dan ini kan membutuhkan kerjasama dengan tim yang lain rela berkorban gitu ya. 

Sehingga dia menyimpulkan memberikan sebuah argumen yang lain bahwa cewek-cewek orang yang memiliki organisasi yang memiliki komitmen itu sama seperti yang dikatakan di awal mempunyai nilai dan tujuan organisasi gitu. 

Perusahaan yang ingin karyawannya memiliki komitmen terhadap perusahaan harus yang memperlihatkan ciri-ciri yang pertama menerima nilai-nilai dan tujuan organisasi, yang kedua adalah mempunyai keinginan untuk berbuat bagi organisasinya, dan yang ketiga adalah memiliki keinginan yang kuat untuk tetap bersama dengan organisasinya dan kesemuanya ini akan menghasilkan rasa berkorban bagi perusahaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun