Setelah melakukan aspek-aspek di atas, maka upaya selanjutnya  yang dapat dilakukan dalam penataan SDM yang tepat ialah sebagai berikut.
1. Â Penyesuaian dan pengintegrasian rencana
2. Â Perencanaan Kebutuhan karyawan;Â
Berbicara tentang kebutuhan karyawan, sebenarnya telah disinggung dalam teori motivasi Abraham Maslow. Â Dalam teori tersebut membicarakan bahwa ada 5 kebutuhan karyawan yakni:
- Pelatihan guna mengembangkan diri
- Penghargaan; penghargaan ini dapat berupa materil seperti upah, kenaikan gaji, dan tunjangan. Kemudian penghargaan non-materil seperti pujian dan promosi jabatan.
- Hubungan yang baik,
- Jaminan rasa aman, dan
- Kebutuhan fisiologi (makan, minum, istirahat, dan lain-lain).
Selain kebutuhan yang di atas, perencanaan kebutuhan karyawan ini juga memiliki hubungan dengan analisis jabatan. Yang mana apakah karyawan yang direkrut benar-benar sesuai dengan kebutuhan organisasi, dan juga sesuai dengan kaidah-kaidah analisis jabatan.
3. Â Pengembangan Pegawai berbasis Kompetensi
Pengembangan kompetensi sangat diperlukan dan bermanfaat tidak hanya bagi karyawan sendiri tetapi juga bagi organisasinya. Jadi antara karyawan dengan organisasi memiliki hubungan simbiosis mutualisme.
Pengembangan kompetensi ini juga banyak digunakan oleh organisasi (perusahaan) ialah dilatarbelakangi oleh beberapa faktor.
- Memperjelas standar kerja dan harapan yang hendak dicapai;
- Alat untuk menyeleksi karyawan;
- Memaksimalkan Produktivitas karyawan;
- Dasar untuk mengembangan sistem remunerasi (imbalan);
- Mempermudah adaptasi  terhadap perubahan yang terjadi; dan
- Menyelaraskan perilaku kerja dengan nilai-nilai organisasi
   Terlepas dari itu, ada pertanyaan-pertanyaan yang perlu kita pahami dalam tahap ini.
- Apakah dalam merencanakan pengembangan kompetensi sudah mengacu pada kinerja dari karyawan?
- Apakah semua karyawan yang ada benar-benar mendapatkan kesempatan yang sama untuk mengikuti kegiatan itu?
- Setelah melakukan pengembangan itu apakah sudah dilakukan evaluasi terhadap kinerja dari karyawan yang berkesempatan untuk mengikuti pelatihan? dan lain-lain
Pertanyaan di atas harus benar-benar direnungi sebab jika hanya melakukannya saja tanpa ada perenungan sama saja bohong.
4. Â Penetapan Kinerja
Penetapan kinerja oleh para pemangku jabatan dan/atau organisasi harus benar-benar dilakukan secara jujur, Â adil, dan berperiodik. Tidak hanya dilakukan hanya bentuk formalitas tetapi dibaliknya ada unsur subyektivitas.
5. Â Penegakan Aturan Organisasi
Aturan yang dimaksudkan ialah seperti disiplin kerja, kode etik kerja, kode etik keorganisasian, dan norma-norma.
6. Â Sistem Informasi Karyawan
Kelima upaya tersebut harus dapat dimaksimalkan bukan hanya untuk jangka pendek tetapi juga untuk jangka yang panjang. Â Dan itu semua guna mewujudkan kesejahteraan karyawan dan terlebih untuk organisasi.
Untuk hal kecil saja manusia tidak akan bisa dikerjakan secara maksimal apabila tidak ada penataan yang baik apalagi dalam dunia organisasi yang itu merupakan skala besar. Tidak suksesnya penataan atau perencanaan SDM, maka organisasi akan amburadur, penuh ketidakjelasan, dan penuh huru hara.
Dengan adanya penjelasan di atas, apakah teman-teman setuju bahwa tumbuh kembangnya organisasi bergantung pada bagaimana perencanaan/penataan SDM yang ada di dalamnya? Juga rusaknya organisasi terletak pada bagaimana SDM-nya?