Sebagaimana kita tahu bahwa hampir seluruh pekerjaan dimasa Pandemi ini dilaksanakan di rumah masing-masing (online) tidak terkecuali di perguruan tinggi khususnya, sebagian besar ujian yang diberikan oleh Dosen berbasis Take Home. Jadi dapat dikatakan bahwa saat menjelang UAS, tugas-tugas mulai semakin menumpuk dan alamat bingung juga stres bercampur aduk.  Dan dari riset sederhana menemukan bahwa banyak yang mengeluh serta mengeluarkan justifikasi seperti "Dosen kalau kasi tugas nggak kira-kira". Hayoo siapa nih yang pernah kegitu hehe hampir semua kayaknya yaa...
Sebenarnya  statement yang seperti itu tidak benar, namun jika diperhatikan kenapa bisa ada hal seperti itu? yaitu karena kurang siapnya dari mahasiswa sendiri untuk menghadapi masa UAS. Dan ke kurangsiapan itu disebabkan oleh perencanaan yang kurang baik bahkan belum membuatnya mulai dari perencanaan waktu, jadwal, tenaga, dan lain-lain. Hingga akhirnya pengerjaan tugas menjadi tidak tertata dan bahkan ada yang sampai terlambat dalam mengumpulkannya.
Setujukah teman-teman bahwa masalah utama dari cerita di atas adalah Perencanaan SDM? Untuk meyakinkan yuk simak cerita di bawah ini.
Di semester 6 yang lalu, Yaya melaksanakan PKL (praktik kerja lapangan) di salah satu organisasi di daerahnya. Pada awalnya dia ingin PKL di Malang akan tetapi karena Covid-19 ia memutuskan untuk PKL di daerahnya. Berjalan 1 Minggu, Yaya menemukan adanya berbagai masalah yang ada di dalamnya. Dia pun tertarik untuk mendalaminya.
Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan di dalamnya sangat jauh dari apa yang di ekspektasi kan oleh Yaya. Semua pelaksanaan kegiatan tidak tertata dengan baik lantaran merasa bahwa organisasi tersebut bukanlah sebuah organisasi yang sangat besar sehingga mereka melaksanakannya dengan enjoy dan menyepelehkannya.
Suatu kegiatan yang harusnya dipersiapkan dengan matang minimal seminggu sebelum pelaksanaan namun hal itu tidak dilakukan secara serius sampai akhirnya pada hari H saling menyalahkan, saling tunjuk-menunjuk, konsumsi disediakan secara mendadak, dan lain sebagainya. Pada akhirnya seluruh kegiatan tidak tertata secara terstruktur, efektif, dan efisien.
Benarkah tumbuh kembangnya organisasi bergantung pada perencanaan/penataan SDM-nya? Mari simak selengkapnya di bawah ini.
Perencanaan merupakan satu aktivitas yang sangat diperlukan dalam berbagai bidang terutama berkaitan dengan SDM. Karena kita tahu SDM lah yang memegang kendali atas semuanya. Â Jadi harus benar-benar tertata dan terencana. Sebab perencanaan SDM ini ialah upaya untuk mengantisipasi dan membuat suatu ketentuan guna mengatur arus gerakan tenaga kerja. Tanpa adanya perencanaan maka tidak akan terbentuk skala prioritas, dan skala prioritas dapat tercapai jika telah melalui proses sebagaimana yang dijelaskan.
Dalam istilah lain perencanaan adalah menata, mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang harus dikerjakan di akhir. Selain itu, perencanaan SDM juga merupakan upaya untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja saat ini, dan dimasa yang akan datang bagi sebuah organisasi.
Secara umum, ada 4 (empat) aspek dalam perencanaan SDM yakni
- Membuat proyeksi Jumlah karyawan yang dibutuhkan, mengapa harus demikian? karena untuk mengetahui berapa banyak karyawan yang dibutuhkan dalam jangka waktu tertentu dan itu harus menggunakan teknik dan metode yang terukur.
- Mengidentifikasi SDM yang tersedia dalam organisasi. Dengan melakukan identifikasi maka akan mudah menatanya. Misalkan, kelebihan karyawan maka dapat dilakukan pemutusan hubungan kerja (PHK), apabila kekurangan maka dapat melakukan perekrutan dan/atau membuka lowongan pekerjaan.
- Analisis keseimbangan
- Program aksi