Seiring dengan kemajuan teknologi dan tingginya penggunaan media sosial di kalangan siswa, pengaruh media sosial terhadap prestasi akademik siswa telah menjadi topik yang semakin banyak dibahas. Media sosial memudahkan akses ke informasi, memudahkan komunikasi, dan memungkinkan kolaborasi dan diskusi akademik. Mahasiswa dapat mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia akademik melalui platform seperti WhatsApp, Facebook, Twitter, dan LinkedIn. Mereka juga memungkinkan mereka untuk berinteraksi dengan teman sekelas, guru, atau bahkan pakar tertentu. Tentu saja, hal ini dapat meningkatkan pengalaman belajar siswa dan memudahkan mereka untuk mengakses berbagai sumber belajar yang bermanfaat (Fadilla & Nurfadhilah, 2022).
Sebaliknya, penggunaan media sosial yang tidak terkontrol juga dapat memengaruhi prestasi akademik siswa. Media sosial sering menjadi sumber gangguan yang besar, mengalihkan perhatian siswa dari tugas akademik. Mengecek notifikasi, menonton video hiburan, atau terlibat dalam percakapan yang tidak berkaitan dengan pembelajaran sering membuat waktu yang seharusnya digunakan untuk belajar terbuang. Hal ini menyebabkan penurunan konsentrasi, penundaan tugas, dan bahkan kemungkinan tidak menyelesaikan tugas tepat waktu. Pada akhirnya, hal ini berdampak pada kualitas pendidikan dan kuantitas pembelajaran siswa (Siregar, 2023).
Salah satu contoh nyata dampak negatif penggunaan media sosial adalah kebiasaan siswa yang sering menggulirkan konten media sosialnya untuk waktu yang lama. Meskipun aktivitas ini tampaknya tidak berbahaya, mereka dapat membuat Anda kehilangan waktu yang seharusnya dihabiskan untuk belajar atau menyelesaikan tugas kuliah. Mahasiswa seringkali tidak menyadari penurunan kualitas belajar hingga mereka kewalahan untuk menyelesaikan tugas, bahkan berisiko kehilangan nilai akademik mereka.
Media sosial juga dapat memengaruhi kesehatan mental siswa. Seringkali, mahasiswa merasa tidak percaya diri karena tekanan terus-menerus untuk tampil sempurna di media sosial dan dibandingkan dengan kehidupan orang lain yang lebih sukses atau bahagia. Hal ini dapat menyebabkan kecemasan, yang dapat mengganggu fokus mereka dalam belajar. Menurut penelitian, siswa yang menghabiskan waktu berlebihan di media sosial cenderung mengalami tingkat stres dan kecemasan yang lebih tinggi, yang berdampak langsung pada prestasi akademik dan kualitas tidur mereka (Fadilla & Nurfadhilah, 2022).
Namun demikian, media sosial juga dapat membantu pendidikan jika dikelola dengan benar. Misalnya, siswa dapat memanfaatkan situs web seperti LinkedIn untuk membangun jejaring profesional, atau mereka dapat mengikuti grup belajar di Facebook untuk berbicara dengan teman sekelas tentang pelajaran yang mereka pelajari. Penggunaan media sosial dengan hati-hati, seperti mengikuti perkembangan akademik terbaru atau memperluas pengetahuan Anda, dapat sangat bermanfaat. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengontrol penggunaan media sosial mereka agar tidak mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar dan mendukung tujuan akademik mereka (Siregar, 2023).
Media sosial dapat menjadi alat yang membantu prestasi akademik siswa jika digunakan dengan benar. Mereka dapat berfungsi sebagai sumber hiburan dan sarana untuk belajar dan bekerja sama. Dengan demikian, siswa harus dididik tentang cara mengatur waktu dan mengenali risiko yang terkait dengan penggunaan media sosial yang tidak terkontrol.
Solusi dari Pengaruh Media Sosial terhadap Performa Akademik Mahasiswa
Untuk mengatasi dampak media sosial terhadap prestasi akademik siswa, perlu ada pendekatan yang lebih luas, logis, dan berhasil yang menggabungkan teknologi, manajemen waktu yang baik, dan perhatian pada kesejahteraan mental. Kehidupan siswa sangat dipengaruhi oleh media sosial, baik secara positif maupun negatif. Media sosial dapat berfungsi sebagai sumber hiburan dan informasi, tetapi mereka juga dapat menjadi gangguan yang mengganggu waktu belajar dan fokus siswa. Oleh karena itu, diperlukan solusi yang dapat memanfaatkan media sosial sebaik mungkin tanpa mengorbankan prestasi akademik siswa.
1. Manajemen Waktu yang Terorganisir dan Penggunaan Teknologi untuk Meningkatkan Fokus Belajar
Menggunakan teknologi untuk mengatur waktu belajar yang lebih efisien adalah cara utama untuk mengatasi efek media sosial. Pomodoro Timer dan aplikasi lainnya telah terbukti membantu siswa mengelola waktu mereka dengan baik. Teknik Pomodoro bekerja dengan membagi waktu belajar menjadi sesi kecil, biasanya 25 menit, dengan istirahat singkat di antaranya. Siswa dapat menghindari kebosanan dan gangguan media sosial dengan metode ini. Ini juga memberi mereka waktu untuk bersantai dan mengecek notifikasi media sosial secara teratur. Siswa dapat menghindari media sosial untuk waktu yang lama dan tetap fokus pada pelajaran dengan cara ini (Siregar, 2023).
Selain Pomodoro Timer, ada aplikasi seperti Focus Booster dan Toggl yang membantu siswa mengatur waktu dan melacak berapa lama mereka belajar. Aplikasi seperti ini membantu siswa memahami pola produktivitas mereka dan membantu mereka menyesuaikan diri dengan kebutuhan akademik mereka.
2. Memanfaatkan Media Sosial untuk Meningkatkan Produktivitas Akademik
Salah satu metode terbaik untuk mengurangi efek negatif media sosial adalah dengan mengubah tujuan Anda untuk menggunakannya untuk tujuan yang lebih produktif. Untuk tujuan akademik, platform seperti LinkedIn, Twitter, atau bahkan YouTube dapat digunakan untuk meningkatkan pengetahuan siswa. Siswa dapat mengikuti akademisi dan pakar di bidang mereka di LinkedIn dan Twitter, berbicara tentang masalah terkini di bidang akademik, atau bahkan berpartisipasi dalam diskusi tentang subjek yang mereka pelajari di universitas atau sekolah tinggi. Siswa juga dapat mengikuti kursus online, seminar, dan webinar, yang dapat memperluas pengetahuan mereka dalam berbagai bidang akademik, berkat penggunaan media sosial.
Selain itu, siswa dapat berkolaborasi dalam proyek akademik atau tugas kelompok dengan aplikasi seperti WhatsApp dan Google Classroom. Siswa dapat berbagi ide, berbagi materi pelajaran, dan mendapatkan informasi terbaru tentang tugas atau ujian melalui grup diskusi atau forum akademik. Penggunaan media sosial yang terarah ini memungkinkan siswa untuk tetap terhubung dengan lingkungan akademik mereka, memperluas jaringan profesional, dan meningkatkan pengalaman belajar mereka dengan cara yang lebih menyenangkan dan efektif (Walid, 2022).
3. Penggunaan Aplikasi Pembatasan dan Notifikasi Media Sosial
Sangat penting untuk mempertimbangkan penggunaan aplikasi yang membantu siswa membatasi akses mereka ke media sosial selama pembelajaran selain mengatur jadwal belajar mereka. Aplikasi seperti Forest, Focus@Will, dan Stay Focused memungkinkan siswa untuk tetap fokus dengan memblokir aplikasi media sosial selama periode waktu tertentu. Dengan cara ini, mereka tidak tergoda untuk membuka aplikasi media sosial setiap kali mereka bosan atau terganggu, dan mereka akan menumbuhkan "pohon" virtual yang akan tumbuh seiring waktu jika mereka berhasil menghindari gangguan media sosial.
Pengaturan yang bijak untuk notifikasi juga penting. Banyak siswa tergoda untuk memeriksa ponsel mereka karena notifikasi atau pembaruan media sosial. Oleh karena itu, sangat penting bagi siswa untuk hanya mengatur notifikasi untuk pesan penting dan menghindari gangguan. Siswa dapat meningkatkan lingkungan belajar mereka dengan menggunakan pengaturan seperti "Do Not Disturb" atau menyaring aplikasi yang mengirimkan notifikasi.
4. Manajemen Stres dan Kesejahteraan Mental yang Meningkatkan Produktivitas Akademik
Siswa dapat mengurangi dampak negatif media sosial terhadap prestasi akademik mereka dengan cara lain. Selain mengatur waktu dan menggunakan aplikasi teknologi, mereka juga harus mengendalikan stres dan memperhatikan kesehatan mental mereka. Media sosial sering menyebabkan kecemasan atau stres, terutama karena perbandingan sosial yang terjadi di sana. Dengan melihat teman-teman yang tampaknya lebih sukses atau bahagia, siswa mungkin tertekan, yang dapat mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar.
Untuk mengatasi hal ini, siswa harus mengembangkan kebiasaan yang mendukung kesehatan mental mereka dan meningkatkan kesadaran diri mereka. Siswa dapat mengurangi kecemasan dan stres yang disebabkan oleh penggunaan media sosial dengan berpartisipasi dalam aktivitas seperti yoga, meditasi, atau konseling psikologis. Selain itu, banyak institusi pendidikan sekarang menawarkan program kesejahteraan mental untuk siswa. Program-program ini melibatkan aktivitas mindfulness dan sesi konseling yang dimaksudkan untuk membantu siswa mengatasi tekanan psikologis. Hal ini membantu siswa merasa lebih baik secara emosional dan membantu mereka berprestasi di akademik (Siregar, 2023).
5. Pendidikan Online untuk Meningkatkan Penggunaan Media Sosial yang Produktif dan Sehat
Agar siswa dapat menggunakan media sosial dengan lebih bijak, pendidikan digital sangat penting. Lembaga pendidikan harus menawarkan kursus tentang menggunakan media sosial secara produktif dan sehat. Kursus ini tidak hanya mengajarkan cara mengelola waktu dan mengatur penggunaan media sosial, tetapi juga mengajarkan cara mengimbangi kehidupan online dan offline. Siswa yang tahu bagaimana media sosial memengaruhi kesehatan mental mereka dan bagaimana menggunakannya dengan benar lebih cenderung untuk menghindari gangguan yang dapat mengganggu prestasi akademik mereka.
Sekolah tinggi juga dapat membantu siswa dengan menyediakan platform yang mendorong penggunaan media sosial untuk tujuan akademik, seperti grup belajar, forum online, dan akses ke sumber daya akademik lainnya. Media sosial tidak hanya menjadi alat hiburan semata-mata, tetapi juga dapat menjadi alat bantu yang meningkatkan pendidikan.
Secara keseluruhan, untuk mengatasi pengaruh media sosial terhadap prestasi akademik siswa, diperlukan strategi yang berbasis teknologi dan holistik yang mencakup pendidikan digital yang mendalam, penggunaan media sosial yang lebih efektif, aplikasi manajemen waktu, dan teknik pengelolaan stres yang lebih baik. Siswa dapat menggunakan media sosial sebagai alat untuk mendukung tujuan akademik mereka tanpa terganggu oleh distraksi yang berlebihan dengan menggabungkan strategi-strategi ini. Dengan demikian, media sosial telah berubah menjadi alat yang dapat membantu siswa mencapai tujuan mereka dengan cara yang lebih sehat dan efektif.
Pengaruh media sosial terhadap prestasi akademik siswa sangat kompleks, dengan efek yang saling berhubungan baik dan buruk. Media sosial, jika digunakan dengan bijak, dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat untuk mendukung pendidikan, memperluas jaringan sosial, dan memberikan akses ke informasi yang relevan dengan pendidikan. Di sisi lain, media sosial dapat mengganggu fokus siswa, menyebabkan pemborosan waktu, dan menurunkan kualitas pembelajaran. Oleh karena itu, penting bagi siswa untuk mengontrol waktu dan perhatian mereka untuk menghindari penggunaan media sosial yang berlebihan dan mengalihkan perhatian mereka dari tujuan akademik mereka.
Teknik manajemen waktu yang efektif, seperti Pomodoro, dapat membantu siswa fokus pada tugas akademik mereka dan mengurangi efek negatif media sosial. Selain itu, penggunaan media sosial untuk tujuan produktif, seperti bergabung dalam grup diskusi akademik, mengikuti seminar online, dan membangun koneksi profesional di platform seperti Twitter dan LinkedIn, dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan membuka peluang baru di dunia pendidikan. Mahasiswa dapat fokus pada belajar mereka tanpa terganggu oleh gangguan dari platform digital dengan menggunakan teknologi dan aplikasi yang membatasi waktu media sosial mereka.
Peningkatan kesadaran diri dan kemampuan untuk mengelola stres juga sangat penting. Pendidikan tentang penggunaan media sosial yang produktif dan sehat serta peningkatan kesehatan mental siswa dapat membantu mengurangi efek negatifnya, seperti kecemasan dan perbandingan sosial yang berlebihan. Dengan dukungan yang tepat dari komunitas sosial dan lembaga pendidikan, siswa dapat dididik bagaimana menggunakan media sosial sebagai alat yang membantu mereka mencapai tujuan akademik sambil mempertahankan keseimbangan antara kehidupan digital dan akademik.
Secara keseluruhan, penggunaan media sosial yang bijak dan terkontrol tidak hanya dapat mengurangi efek negatifnya, tetapi juga dapat membantu siswa berkembang secara akademik dan profesional. Dengan demikian, media sosial dapat menjadi bagian dari ekosistem pembelajaran yang mendukung, bukan menghalangi, kemajuan akademik siswa di era digital ini.
DAFTAR PUSTAKA
Fadilla, D. A., & Nurfadhilah, S. (2022). "Penerapan Gamification Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Jarak Jauh." Jurnal Inovasi Kurikulum, 19(1), 33-43.
Sari, R. M., & Hidayati, N. (2019). Pengaruh Penggunaan Media Sosial terhadap Prestasi Akademik Mahasiswa.Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran, 26(2), 120-128.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H