Ikan bawal atau dalam bahasa latin dikenal dengan Colossoma Macropum adalah jenis ikan dari spesies famili Bramidae yang berasal dari Hawaii dan Sungai Amazon Brazil selain itu, ikan jenis ini juga banyak dijumpai di perairan Indonesia. Di perairan Indonesia sendiri ikan ini bisa ditemukan di beberapa tempat seperti selat Selat Malaka, Laut Jawa, Sulawesi Selatan, dan perairan Kalimantan. Ikan jenis ini termasuk ikan predator dan memiliki ciri fisik yang hampir sama dengan ikan piranha. Namun ada beberapa hal yang membedakan kedua ikan ini diantaranya :
1. Ukuran Tubuh
Perbedaan yang pertama ada pada ukuran tubuh. Ukuran tubuh ikan bawal relatif lebih besar, ikan bawal dapat tumbuh sampai dengan 107 cm dengan bobot kurang lebih 45 kg. Sedangkan ikan piranha diyakini memiliki ukuran tubuh paling besar sekitar 60 cm dengan berat kurang lebih 4 kgÂ
2. Makanan Â
Perbedaan selanjutnya ada pada makanan, meskipun sama-sama tergolong karnivora kedua ikan ini memiliki jenis makanan yang cukup berbeda. Ikan bawal cenderung bersifat omnivora, selain bisa memakanan daging ikan jenis ini juga bisa memakan tumbuhan seperti alga dan lain-lain . Sedangkan pada piranha termasuk ke dalam karnivora murni yang menyukai daging seperti unggas, cacing, bangkai hewan lain, serangga dan yang lainnya.
3. Habitat Asal
Ikan piranha pada umumnya banyak ditemukan di sungai-sungai Amerika Selatan seperti Sungai Orinoco Venezuela, Sungai Parana di Argentina hingga Sungai Amazon di Brazil. Sedangkan untuk ikan bawal sendiri banyak ditemukan di perairan benua asia termasuk Indonesia.
Ikan Bawal juga memiliki beberapa variasi diantaranya:
1. Ikan Bawal hitam
Ikan bawal hitam memiliki nama internasional yakni Black Pomfret. Habitat asal Ikan ini berasal dari Brazil. Untuk di Indonesia, ikan bawal hitam ini bisa ditemukan di laut Jawa, Selat Malaka, sepanjang perairan Kalimantan, Sulawesi Selatan dan Laut Arafuru. Namun ada juga yang berhabitat di sepanjang Laut Cina Selatan maupun di Filipina.Â
Pada mulanya ikan bawal ini banyak diperdagangkan sebagai ikan hias, namun karena pertumbuhannya yang cepat, ukurannya yang besar dan dagingnya yang enak maka ikan jenis ini semakin banyak dikonsumsi masyarakat.  Biasanya ikan bawal hitam ini  hidup di bagian dasar perairan yang memiliki lumpur terutama di beberapa daerah muara sungai. Ikan jenis ini, memiliki bentuk tubuh pipih, memiliki warna kulit abu-abu keunguan pada bagian atas serta berwarna putih perak di bagian bawah.
2. Ikan Bawal PutihÂ
Untuk ikan bawal dengan warna putih ini biasa disebut dengan nama kuli paser putih dan nama latin Pampus Argenteu, sedangkan nama internasionalnya adalah Silver Pomfret. Ikan bawal putih ini biasannya hidup di daerah perairan pantai, payau ataupun bisa juga di air tawar. Sama halnya dengan jenis bawal hitam, ikan jenis ini biasanya hidup di bagian dasar perairan dengan keadaan berlumpur, hingga kedalaman 100 meter dan cenderung berada di kedalaman 15-25 meter. Ikan jenis ini memiliki bentuk badan yang pipih dan tinggi. Ikan bawal putih memiliki bobot 500 gram, namun ada pula yang mencapai bobot 1,5 hingga 2 kg per ekornya  Mereka pun sering membentuk koloni dan gerombolan dalam jumlah yang besar.
Perlu kita ketahui bahwa ikan bawal memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh jika dikonsumsi secara rutin. Kandungan lemak baik yang banyak di dalam ikan bawal menjadikan ikan ini dinamai juga sebagai ikan mentega. Selain itu kandungan nutrisi seperti sumber kalsium, vitamin A, vitamin D, vitamin B, termasuk vitamin B 12 yang baik untuk sistem saraf. Kadar protein yang berlimpah juga membuat ikan ini baik bagi kesehatan. Agar kandungan nutrisi di dalam ikan bawal tidak hilang hindari dimasak dengan cara digoreng, pilihlah dengan dipanggang atau dikukus.
A. Kolam Siap Pakai
Kolam untuk pembudidayaan ikan bawal sama saja dengan kolam untuk ikan tawar lainnya. Untuk persiapan nya pertama-tama kolam dikosongkan dan dikeringkan terebih dahulu. Maksud dari pengeringan  ini adalah untuk : membasmi semua ikan-ikan liar yang bersifat kompetitor atau penyaing makanan, mengurangi senyawa-senyawa asam sulfida (H2S) dan senyawa beracun lainnya yang bia saja terbentuk selama kolam terisi air, juga memungkinkan terjadinya pertukaran udara di area pelataran kolam. Hal lain dalam persiapan kolam yang harus diperhatikan yakni mengecek apakah ada lubang yang bisa mengakibatkan kebocoran kolam. Setelah kolam benar-benar kering selanjutnya dibagian dasar kolam perlu diberi kapur tohor dengan dosis 25 kg per 100 meter persegi, hal ini untuk menigkatkan pH tanah dan untuk membunuh hama. Selanjutnya kolam diisi air setinggi 2-3 cm dan dibiarkan terlebih dahulu selama 2-3 hari, lalu air kolam ditambah sedikit demi sedikit sampai kedalaman awal mencapai 40-60 cm dan terus sampai 120 cm tergantung kepadatan ikan. Jika warna kolam sudah berubah hijau terang barulah benih ikan bawal di tebar.
B. Pemilihan Benih
 Pemilihan benih juga sangat penting, karena dengan benih yang baik ikan pun akan hidup dan tumbuh dengan baik pula. Oleh karena itu ciri-ciri benih yang baik harus kita ketahui sebelum memulai pemeliharaan. Ciri-ciri benih yang baik antara lain anggota tubuhnya lengkap, bergerak aktif, tidak ada cacat sedikitpun dan tidak membawa penyakit.
C. Penebaran Benih
Perlu diketahui bahwa sebelum benih ditebar, benih perlu diadaptasikan agar benih tidak stress saat berada di kolam. Caranya biarkan ikan terlebih dahulu di dalam plastik sampai dinding plastik berembun . Itu tandanya suhu yang ada di dalam plastik  dengan yang ada di kolam sudah sama. Setelah itu buka plastik dan masukan ikan ke dalam kolam secara perlahan satu persatu hingga semuanya berenang ke kolam.
D. Pemilihan Pakan Berkualitas
Pemberian pakan yang baik dalam budidaya ikan juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan ikan. Kualitas pakan yang baik adalah pakan yang mempunyai gizi seimbang yakni protein, karbohidrat, lemak, vitamin serta mineral yang baik untuk pertumbuhan ikan. Untuk ikan bawal sendiri di karenakan mereka adalah omnivora maka makanan yang diberikan bisa berupa pakan organik seperti daun-daunan maupun peletÂ
E. Panen
 Terakhir untuk pemanenan bisa dilakukan setelah ikan bawal dipelihara dalam kurun waktu 5-6 bulan, pada waktu tersebut ikan bawal telah mencapai ukuran tubuh kurang lebih 600 gram/ekor. Sebelum semua ikan di angkat, air di dalam kolam harus dikuras hingga tersisa sedikit, setelah itu ikan bisa langsung di jaring.  Dan biasanya jaring yang digunakan berupa jaring bermata lebar. Setelah ikan dipanen sebaiknya ikan dipindahkan ke tempat penampungan yang luas dengan air yang bersih dan selalu mengalir.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H