Mohon tunggu...
anna nur rahma asyifa
anna nur rahma asyifa Mohon Tunggu... Lainnya - hi saya pemula

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Digital Marketing di Era 4.0 - Menghubungkan Dunia dengan Cara Baru

24 Juli 2024   23:02 Diperbarui: 24 Juli 2024   23:29 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Di era digital yang serba cepat ini, pemasaran telah mengalami transformasi besar. Era 4.0 tidak hanya membawa perubahan teknologi, tetapi juga perubahan ekonomi dan sosial yang signifikan. Bagaimana brand dapat bertahan dan berkembang di dunia yang terus berubah ini? Mari kita bahas bersama.

1. Dari Komoditas ke Brand: Pentingnya Brand Building

"The art of marketing is the art of brand building. If you are not a brand, you are a commodity. Then price is everything and the low-cost producer is the winner." - Phillip Kotler

Pernyataan Kotler menekankan pentingnya membangun brand. Di era digital, brand yang kuat menjadi kunci untuk membedakan diri dari pesaing. Tanpa brand yang dikenal, produk hanya akan menjadi komoditas dengan harga sebagai faktor utama persaingan. Oleh karena itu, strategi pemasaran harus fokus pada pembangunan brand yang kokoh dan dikenal luas.

2. Marketing 4.0: Memanfaatkan Kekuatan Data dan Teknologi

Marketing 4.0 menggunakan seluruh kekuatan digital, terutama melalui manajemen data. Tujuan dari marketing 4.0 adalah untuk mempertimbangkan evolusi teknologi dari era digital, serta evolusi ekonomi dan sosial yang terjadi secara global.

Perubahan ini mencakup adaptasi terhadap pasar yang berubah, di mana konsumen di seluruh dunia menjadi lebih mobile dan sangat terhubung, hidup dengan kecepatan yang lebih cepat, dan menjadi "Digital natives".

3. Tren Utama Marketing 4.0

Ada tiga tren utama dalam marketing 4.0

  • Horizontality: Hubungan yang lebih horizontal, di mana pelanggan tidak lagi dipandang sebagai objek pasif, tetapi sebagai mitra aktif.
  • Integration: Integrasi berbagai saluran pemasaran untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang konsisten.
  • Conformity: Menyesuaikan strategi pemasaran dengan kebutuhan dan preferensi pelanggan yang beragam.

4. Pendekatan yang Lebih Humanis

Pendekatan marketing 4.0 semakin berfokus pada dimensi manusia. Konsumen mencari produk dan pengalaman yang memiliki dimensi manusiawi. Procter & Gamble, misalnya, menggunakan pendekatan "connect + develop" yang dimulai dengan kebutuhan yang diungkapkan oleh pelanggan dan mitra mereka.

5. Konten adalah Raja

Content marketing menjadi mode dominan. Konten adalah iklan baru dan hashtag adalah slogan baru. Tujuannya adalah menciptakan koneksi dengan brand melalui konten yang relevan dan menarik. Konsumen lebih tertarik pada cerita dan pengalaman yang diceritakan oleh brand daripada iklan tradisional.

6. Pemasaran Tradisional dan Digital: Kombinasi yang Kuat

Pemasaran tradisional tetap penting untuk membangun kesadaran brand, sementara pemasaran digital mendominasi fase rekomendasi akhir. Konsep 4P (Product, Price, Place, Promotion) kini harus didefinisikan ulang menjadi 4C:

  • Co-creation: Sebagai mode baru pengembangan produk.
  • Currency: Model untuk penetapan harga dinamis berdasarkan penawaran dan permintaan.
  • Community Activation: Mode baru distribusi oleh komunitas.
  • Conversation: Mode baru promosi melalui percakapan.

7. Perjalanan Pelanggan 4.0

Perjalanan pelanggan kini melibatkan "5A": Attention, Interest, Desire, Action, dan dua tahap baru, yaitu "Ask" dan "Advocate":

A.  Attention (Perhatian)

 Tahap pertama dalam perjalanan pelanggan adalah menarik perhatian mereka. Pada tahap ini, brand harus menciptakan kesadaran melalui berbagai bentuk media, baik itu iklan, konten di media sosial, atau strategi pemasaran lainnya. Tujuan utama adalah membuat calon pelanggan sadar akan keberadaan produk atau jasa yang ditawarkan. 

B. Interest (Ketertarikan)

Setelah berhasil menarik perhatian, langkah berikutnya adalah membangkitkan ketertarikan. Pada tahap ini, brand harus memberikan informasi yang menarik dan relevan untuk mempertahankan minat calon pelanggan. Konten yang edukatif, ulasan produk, dan demonstrasi dapat membantu meningkatkan ketertarikan mereka.

C. Desire (Keinginan)

Pada tahap ini, calon pelanggan mulai mengembangkan keinginan untuk memiliki produk atau jasa yang ditawarkan. Brand harus fokus pada pengembangan hubungan emosional dengan calon pelanggan, menjelaskan manfaat dan nilai tambah dari produk atau jasa tersebut. Testimoni, ulasan positif, dan kampanye yang mengedepankan manfaat produk dapat membantu meningkatkan keinginan ini.

D. Action (Tindakan)

Tahap ini adalah saat di mana calon pelanggan mengambil tindakan untuk membeli produk atau jasa. Brand harus memastikan proses pembelian mudah dan nyaman, serta memberikan insentif tambahan seperti diskon atau penawaran khusus untuk mendorong pelanggan melakukan pembelian.

E.  Ask (Menanyakan)

Tahap "Ask" adalah tambahan baru dalam perjalanan pelanggan 4.0. Pada tahap ini, pelanggan yang puas mulai bertanya kepada teman, keluarga, atau jaringan mereka tentang pengalaman mereka. Mereka mungkin mencari lebih banyak informasi atau klarifikasi sebelum memutuskan untuk merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada orang lain.

F. Advocate (Mendukung)

Tahap terakhir adalah di mana pelanggan menjadi pendukung aktif brand. Mereka tidak hanya puas dengan produk atau jasa, tetapi juga bersedia merekomendasikannya kepada orang lain secara sukarela. Pada tahap ini, pelanggan menjadi duta brand yang membantu meningkatkan reputasi dan kesadaran brand melalui word-of-mouth.

8. Menghadapi Revolusi Teknologi

Baik di negara maju maupun berkembang, revolusi teknologi mengubah kehidupan kita sehari-hari. Pemasaran harus memanfaatkan peluang digital baru ini, tetapi juga harus tetap fokus pada dimensi manusia dari perusahaan dan konsumen.

Kesimpulan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun