Mohon tunggu...
anna nur rahma asyifa
anna nur rahma asyifa Mohon Tunggu... Lainnya - hi saya pemula

mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Analisis Wacana Kritis Teks Monolog Pidato Karakter Gloria dalam Film "Barbie"

3 Agustus 2023   20:25 Diperbarui: 3 Agustus 2023   20:31 597
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film. Sumber ilustrasi: PEXELS/Martin Lopez

Dalam melakukan analisis wacana kritis, peneliti akan meneliti struktur makro, superstruktur, dan struktur mikro yang terdapat dalam pidato karakter Gloria. Struktur makro meliputi topik ataupun tema pidato, serta struktur atas melingkupi organisasi ideologis dan urutan pidato. Struktur mikro, pada bagian lain, melibatkan opsi bahasa, sikap, dan cara bahasa yang digunakan dalam pidato.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis struktur makro menunjukkan bahwa pidato karakter Gloria memiliki elemen tema yang kuat. Melalui tema pidatonya, Gloria menyampaikan pesan tentang tekanan dan stereotip yang dihadapi wanita dalam masyarakat. Ia menggambarkan bagaimana wanita harus memenuhi berbagai standar yang kontradiktif dan sering kali menyulitkan mereka. Hal ini tercermin dalam kutipan-kutipan pidatonya yang menyuarakan berbagai tuntutan yang harus dipenuhi oleh wanita dalam berbagai aspek kehidupan.

Dalam monolognya, karakter Gloria menggunakan strategi suprastruktur yang mencerminkan ideologi sosialisme. Strategi ini terlihat dalam pemilihan kata-kata yang digunakan untuk menyusun kalimat. Peneliti menemukan bahwa karakter Gloria secara sadar memilih kata-kata yang mendukung gagasannya tentang persamaan, keadilan, dan penghapusan ketidakadilan sosial. Dengan menggunakan kata-kata yang mencerminkan ideologi sosialisme, Gloria mengungkapkan pandangannya tentang pentingnya kesetaraan dan keadilan dalam masyarakat. Selain itu, melalui struktur cerita yang disampaikannya, Gloria membawa pendengar pada perjalanan emosional yang menggugah kesadaran akan tekanan yang dihadapi wanita dalam masyarakat.

  

Strategi yang digunakan oleh Gloria dalam struktur mikro dalam menyembunyikan makna-makna ideologi kritis dengan memilih kata-kata yang bermakna dan mendalam. Dengan cara ini, Gloria dapat menyampaikan pesan-pesan kritisnya dengan cara yang lebih halus dan tidak langsung. Melalui penggunaan deskripsi dan pemilihan kata-kata yang tepat, karakter Gloria menyampaikan pesan-pesan yang menyoroti ketidakadilan sosial dan peran gender yang konvensional tanpa secara eksplisit menyatakan hal tersebut.

Gloria menggunakan bahasa yang kritis untuk mengungkapkan keterbatasan sistem dan norma yang mempengaruhi peran dan identitas wanita. Ia menyuarakan keinginan untuk membebaskan diri dari stereotip dan tekanan yang ada, serta menuntut kesetaraan dan pengakuan atas kontribusi wanita dalam masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian terhadap wacana monolog pidato karakter Gloria dalam film Barbie, teridentifikasi beberapa ideologi yang diungkapkan melalui monolog pidatonya yaitu ideologi populis dan ideologi sosialisme.

Ideologi populis dilihat dari Karakter Gloria mengeksplorasi pandangan yang populer dalam masyarakat terkait ekspektasi dan tekanan terhadap peran wanita. Ia menyuarakan tentang tuntutan yang berlebihan terhadap wanita untuk selalu sempurna dan menyesuaikan diri dengan norma sosial yang ditetapkan. Ideolodi seosialisme yang terkandung pada narasi pidato tersebut mengandung elemen sosialisme dalam pidatonya dengan mengkritik berbagai ketidakadilan sosial dan menekankan pentingnya persamaan dan keadilan dalam masyarakat. Ia menyampaikan pandangannya tentang upaya untuk menghilangkan kesenjangan sosial dan memperjuangkan hak-hak rakyat.

Pesan yang disampaikan oleh karakter Gloria dalam pidatonya adalah tentang pembebasan diri dari tekanan dan stereotip gender yang mengikat peran wanita dalam masyarakat. Gloria memperlihatkan bahwa penting bagi perempuan untuk memahami bahwa mereka berhak mengambil keputusan atas hidup mereka sendiri tanpa harus memenuhi standar yang tidak realistis. Pesan ini mencerminkan upaya untuk membebaskan wanita dari tekanan dan memperjuangkan kesetaraan gender serta penghormatan terhadap pilihan hidup mereka.

Melalui monolognya, karakter Gloria mengajak penonton untuk merenungkan peran gender dalam masyarakat dan mengajak mereka untuk bersama-sama melawan stereotip dan tekanan sosial yang merugikan. Pesan-pesan ini memiliki arti yang mendalam dan relevan dalam konteks sosial yang terus berkembang, di mana masyarakat harus berusaha untuk mencapai kesetaraan dan keadilan bagi semua individu tanpa memandang gender.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan analisis wacana monolog pidato karakter Gloria dalam film Barbie, dapat disimpulkan bahwa pidato tersebut menyampaikan pesan yang kritis dan relevan terkait tekanan dan stereotip yang dihadapi wanita dalam masyarakat. Karakter Gloria menggunakan strategi bahasa yang kuat untuk menyampaikan ideologi-ideologi, seperti ideologi populis dan ideologi sosialisme, dalam upayanya untuk mengajak penonton merenungkan peran gender dalam masyarakat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun