Saat ini kita berada di era digital yang mana sangat identik dengan informasi. Dalam era tsunami informasi, Kita selalu Di bombardir oleh beragam informasi. Informasi dalam bentuk apapun yang kita cari dapat langsung kita dapatkan dalam hitungan detik. Sayangnya tidak semua informasi memiliki substansi yang benar. Sebagai konsumen media perlu bagi kita untuk mengembangkan kemampuan keterampilan berpikir kritis agar dapat menilai dan menafsirkan kebenaran informasi yang didapatkan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab.
Memang benar, dengan adanya teknologi digital Kita sangat terbantu dalam banyak hal yaitu; mempercepat dan mempermudah berkomunikasi serta mendapatkan informasi. Contohnya, ketika kita membutuhkan atau hanya sekedar mencari informasi, kita tinggal mengetik topik yang dicari maka akan langsung tersedia informasi yang kita cari. Kita juga dapat memperluas ruang lingkup komunikasi, serta kita dapat mengagendakan acara tanpa harus bertatap muka. selain itu teknologi digital juga dapat dijadikan tempat hiburan melalui film, game,media sosial dan konten-konten yang memenuhi kebutuhan hiburan kita.
Walaupun era digital memberikan akses serta kemudahan yang berlimpah namun ada sisi lain yang harus diantisipasi yaitu perkembangan hoax yang hadir di media saat ini. Oleh sebab itu, ada tanggung jawab yang harus dipikul oleh diri kita sendiri, orang tua maupun pihak sekolah untuk me-literasi anak, keluarga dan masyarakat sekitari, sebagai upaya membangun keterampilan berpikir kritis dalam menyingkapi setiap informasi dan interaksi yang ada di era digital.
Berpikir kritis merupakan keterampilan dan kemampuan berfikir secara rasional mengenai hal-hal yang harus dilakukan dan dipercaya dan dapat melihat suatu informasi ataupun permasalahan secara rasional dan objektif sehingga apa yang diperoleh tidak bias. Serta Kemampuan mengamati, interpretasi, analisis, kesimpulan, evaluasi, penjelasan, dan metakognisi. Menurut Robert Ennis, berpikir kritis merupakan nalar mengenai keyakinan serta tindakan yang masuk akal dan memutuskan apa yang dipercayai dan yang dilakukan. Literasi digital merupakan faktor pendukung yang dapat meningkatkan dan Membangun keterampilan berpikir kritis.
Saat ini digital merupakan sebuah keniscayaan karena hampir semua di antara kita menggunakan dan mengoperasikan serta selalu berinteraksi dengan handphone. handphone merupakan media yang dapat mempermudah kita untuk mengakses aneka ragam informasi. Keterampilan berpikir kritis inilah yang dapat membantu kita untuk mendapatkan informasi yang bisa dipertanggungjawabkan. Literasi digital dan keterampilan berpikir kritis harus diintegrasikan secara bersamaan dengan tujuan untuk membangun keterampilan dan meningkatkan kemampuan berpikir kritis agar dapat memenuhi efektivitas dalam menggunakan media digital.
Pada dasarnya literasi digital merupakan kemampuan untuk memahami dan menggunakan informasi dalam berbagai bentuk Yang diakses melalui perangkat digital ( Didik, 2017 ). Melalui literasi digital dapat membantu kita dalam memperoleh manfaat dari sumber informasi yang berhubungan dengan teknologi digital dan Menyiapkan diri dalam berbagai tantangan teknologi masa kini (future lab, 2010). Dan juga membangun kemampuan berpikir kritis terhadap penggunaan teknologi digital (UNICEF, 2017).
Penerapan literasi digital Membangun pola pikir kritis dalam mencari informasi yang berkualitas dan relevan. Seseorang yang Berpikir kritis dapat menentukan informasi yang relevan. Keterampilan berpikir ini perlu dilatih karena sangat diperlukan dalam kehidupan. Oleh sebab itu, kita sama-sama perlu me-literasi diri sendiri dan membantu membimbing masyarakat Untuk berpikir kritis dan logis dalam menyerap berbagai informasi yang ada.
Terutama bagi pemerintah dan civitas akademika perlu membantu masyarakat dalam mengembangkan keterampilan berpikir kritis Melalui strategi dan metode pembelajaran yang mendukung mahasiswa untuk belajar dengan aktif .
Selain membimbing agar mampu berpikir kreatif, kita juga perlu membuat alternatif untuk mengembangkan kreativitas dengan cara membuat perencanaan pembelajaran literasi digital dengan teknologi yang mengampuni. Contohnya Mengkolaborasikan pembelajaran dengan teknologi digital dan mengkampanyekan literasi digital melalui pameran digital yang mana kita memberi ruang kepada anak-anak dan masyarakat untuk menampilkan Karya-karya kreatif mereka Serta mengadakan dan menjadwalkan pelatihan literasi media secara rutin, yang diisi Mengenai edukasi untuk mengantisipasi kesimpangsiuran informasi. Pendidikan literasi digital merupakan solusi yang dapat dilakukan oleh pemerintah masyarakat dan civitas akademika untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis dan terhadap kemajuan bangsa.
Daftar PustakaÂ
A'yuni, Q. Q. (2015). Literasi Digital Remaja Di Kota Surabaya . 4, no. 2.