Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Kebutuhan Semikonduktor untuk Mobil Tinggi, Bagaimana Peluang Indonesia?

19 Januari 2024   12:15 Diperbarui: 19 Januari 2024   12:20 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mobil pintar (Sumber: Freepik)

Lebih lanjut, kita ketahui Presiden Joko Widodo dan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sepakat untuk menjalin kerja sama penguatan rantai rantai pasok produk semikonduktor. Keputusan tersebut merupakah hasil dari peningkatkan kerja sama dua negara menjadi kemitraan strategis komprehensif di Gedung Putih, Washington DC pada Senin, 13 November 2023.

Apakah artinya, AMD akan masuk ke Indonesia? Atau Intel yang kantor pusatnya sama dengan AMD di Santa Clara, California? Atau keduanya? Pertanyaan ini bukan tanpa dasar. Sebagai produsen semikonduktor besar tentu mereka akan mempertimbangkan data ini. Menurut Badan Pusat Statistik (2022), sebanyak 18,24 juta masyarakat Indonesia telah memiliki komputer/laptop hingga tahun 2021. Lalu, Niko Partners memperkirakan, jumlah gamers di Indonesia pada 2022 mencapai 180 juta orang. Hal itu berarti, sekitar 64,5% penduduk Indonesia merupakan gamers.

Bukan hanya laptop dan PC yang membutuhkan semikonduktor, tetapi juga mobil. Memang jumlah mobil cerdas yang dilayani oleh AMD belum banyak di Indonesia. Tapi ingat, kita tengah membangun ekosistem kendaraan listrik. Tentu, komponen utamanya adalah semikonduktor.

Layak kita tunggu, siapa produsen semikonduktor yang akan masuk ke Indonesia. Setidaknya untuk memperkuat pemain yang sudah ada, yakni PT Infineon Technologies Batam. Perusahaan industri asal Jerman yang bergerak di bidang semikonduktor itu telah beroperasi sejak 1996.      

Sumber Foto: Freepik 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun