Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kopi Daong, Tak Sekadar Ngopi di Bawah Pohon Pinus

27 Oktober 2019   14:11 Diperbarui: 7 Maret 2020   21:52 5478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menu  di Kopi Daong  | Dokumentasi Pribadi

Sudah sejak lama Bogor menjadi oase bagi penduduk Jakarta untuk melepas penat. Kota Bogor yang wilayahnya tidak luas, sesak dengan ragam kafe dan restoran. Bergeser ke Kabupaten Bogor, kita semua tahu kalau Puncak yang sebenarnya sudah jenuh tetapi tetap menjadi wisata andalan warga ibu kota. Di tengah situasi tersebut muncul Kopi Daong, tempat stress release baru.

Kopi Daong adalah kafe dan restoran yang berada di tengah hutan pinus. Lokasinya bukan di Kota Bogor dan juga bukan di area Puncak, tetapi di daerah Ciawi, sehingga lalu lintasnya lebih bersahabat. "Kenapa disebut Kopi Daong karena owner kita orang Manado-Jawa, dalam Bahasa Manado daong artinya daun. Filosofinya, kita makan dan minum berada tepat di bawah daun-daun," kata Teddy, pengelola Kopi Daong saat ditemui di lokasi Kopi Daong, 24 Agustus 2019.

Teddy mengakui bahwa ada ratusan bahkan mungkin ribuan kafe dan restoran yang ada di kawasan Bogor, Kota maupun Kabupaten. Namun ia mengklaim Kopi Daong berbeda dengan yang lainnya. Karena tempat ini mengusung alam. Para pengunjung makan dan ngopi di area hutan pinus yang telah ditanam sejak lama.  Tidak mengherankan, selain karena lokasinya di area perbukitan, kulineran di sini sungguh menyegarkan.

Lebih lanjut, ia menceritakan bahwa Kopi Daong running sejak Oktober 2018. Lalu berhenti sebentar dan soft launching dilakukan pada April 2019. Jadi sejak kami datang pada Agustus 2019, tempat ini sudah berjalan 4 bulan. Uniknya dalam rentang waktu tersebut, beberapa konsumen minta disediakan makanan berat. "Maka kita buka restoran, ini juga baru soft launching."

Suasana Kopi Daong | Dokumentasi Pribadi
Suasana Kopi Daong | Dokumentasi Pribadi

Suasana Kopi Daong | Dokumentasi Pribadi
Suasana Kopi Daong | Dokumentasi Pribadi

Suasana Kopi Daong | Dokumentasi Pribadi
Suasana Kopi Daong | Dokumentasi Pribadi

Secara umum, ada 2 gedung terpisah. Satu di bagian depan berkonsep cafe yang menyediakan minuman khususnya kopi dan makanan kecil. Sesuai namanya Kopi Daong, maka minuman andalan di sini adalah Es Kopi Daong untuk mereka yang addict kopi dan Es Kopi Beuh untuk mereka yang suka kopi yang lebih creamy. Satu gedung lagi adalah restoran untuk mereka yang butuh makanan berat. Testimoni kopinya bisa dilihat di video.

Kopi Daong memang lagi hits sekali. Kami yang datang menjelang sore, sudah susah memilih tempat duduk. Semakin sore sampai malam, jumlah pengunjung semakin banyak. Tak heran, di hari biasa saja bisa ada 700 - 1000 orang. Saat akhir pekan pengunjung tidak kurang dari 4.000 orang, bahkan lebih.

Menu  di Kopi Daong  | Dokumentasi Pribadi
Menu  di Kopi Daong  | Dokumentasi Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun