Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pastor Penerima Penghargaan LPSK: Ini Pekerjaan Iman!

1 September 2019   07:07 Diperbarui: 1 September 2019   07:24 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pastor Paschal (kanan) berfoto sesaat acara penerimaan penghargaan lain dalam rangka HUT ke-11 LPSK selesai. Acara yang diselenggarakan di Kantor LPSK

Menjadi seorang pastor seperti Paschal sebenarnya dekat dengan zona nyaman. Sebagai seorang pemimpin agama yang dihormati umatnya, tentu pelayanan yang dijalaninya tidak harus sampai mempertaruhkan nyawa. Namun panggilan hidup Pascal tidak umum, sehingga membuat banyak orang bertanya kepadanya, mengapa mau bekerja sepeti ini?

"Menurut saya, apa yang saya lakukan adalah pekerjaan iman. Iman untuk melihat Yesus yang saya imani dalam penderitaan orang lain, dan membawa mereka untuk mengalami pengalaman rohani bahwa Tuhan ada bersama mereka," Paschal menjelaskan.

Istilah pekerjaan iman, membuat Paschal yang ditahbiskan 28 Mei 2010 itu memberikan penjelasan lebih jauh. Dua kata yang tampak enak dan megah didengar, tetapi menuntut aplikasi yang nyata. 

Dalam menjalankan setiap tugasnya di KKPPMP, Paschal menempatkan diri sebagai seorang yang mengimani Tuhan Yesus, junjungannya. Sosok Yesus yang dihayatinya adalah Tuhan yang berinkarnasi menjadi manusia untuk menyelamatkan dunia dari dosa. 

Ia rela meninggalkan "zona nyaman" di surga untuk ikut terlibat dalam dinamika manusia dan dunia, bahkan mau menderita dan wafat di palang hina.

"Iman tanpa perbuatan itu omong kosong. Yesus saja mau meninggalkan surga untuk dunia. Kita juga apalagi para pastor, dipanggil menjadi terang dan garam dunia. Sudah saatnya kita tidak hanya menjadi pewarta Firman tapi juga pelaksana Firman," tegas Paschal.

Saat dikonfirmasi kalau begitu Paschal termasuk pastor unik karena mau "melepas jubah" untuk turun membantu masyarakat yang menderita TPPO, lagi-lagi dia menepis. 

Menurutnya, Semua pastor punya tugas dan pelayanannya masing masing, sehingga banyak pastor yang seperti dirinya tapi tidak banyak yang terekspos. Kita semua dipanggil untuk menjadi saksi nyata dari apa yang kita yakini atau imani. 

Yakni memberikan pertolongan, kedamaian, pengertian, kesejukan kepada siapa yang menderita, terkhusus dalam hal ini adalah para korban TPPO. Karena semua pekerjaan seperti ini muaranya hanya satu, demi kemuliaan nama Tuhan yang kita junjung.

"Yang terpenting, bagi kami para pastor mohon doa dari umat agar selalu setia dalam pelayanan dan panggilan," tutup Paschal penuh harap. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun