Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Pastor Penerima Penghargaan LPSK: Ini Pekerjaan Iman!

1 September 2019   07:07 Diperbarui: 1 September 2019   07:24 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Paschalis sudah sejak 2013, menjabat Ketua KKPPMP (Komisi Keadilan Perdamaian Pastoral Migran dan Perantau) untuk Keuskupan Pangkalpinang. "KKPPMP sendiri adalah salah satu sub bidang pelayanan dalam Gereja Katolik yang bergerak di ranah kemasyarakatan, sesuai dengan namanya komisi ini berhubungan dengan persoalan ketidakadilan dan perdamian. 

Termasuk di dalamnya adalah persoalan buruh migran yang rentan terhadap perdagangan orang dan bahaya lain yang dapat ditimbulkan karena migrasi," kata Paschal pada penulis, 29 Agustus 2019.

Jabatan ini tidak mengubah apapun. Ia seperti biasa memberikan advokasi pada para korban dengan konsisten. Sikap ini membawa dia tak gentar terhadap godaan uang suap yang ditawarkan pelaku kejahatan perdagangan manusia.

Menolak uang yang tidak sedikit itu, justru mengantarkan Paschal pada rentetan ancaman. Mulai dari teror mengarah pada dirinya, ancaman pembunuhan dan yang paling nyata adalah dilaporkan balik ke pihak berwajib. 

Fenomena ini menunjukkan bahwa TPPO adalah bisnis kejahatan yang menggiurkan, sampai-sampai pelakunya berani mengancam seorang pastor, menggoda oknum pejabat, berani menawarkan uang suap yang banyak, dan terus berjalan sampai sekarang.

Keteguhan sikap, hati, dan pikiran Paschal dalam mendampingi para korban TPPO membuatnya diganjar penghargaan. Dalam rangka HUT Ke-11, Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) memberikan penghargaan kepada mereka yang dinilai telah mendukung pekerjaan LPSK, khususnya yang selama 11 tahun ini berupaya memberikan layanan perlindungan dan bantuan kepada saksi dan korban, terutama kepada korban tindak pidana perdagangan orang dalam proses peradilan pidana.  Paschal adalah salah satu penerima penghargaan tersebut.

Dengan rendah hati, Paschal mengaku apa yang ia lakukan bukanlah hal istimewa. Sebelum dirinya, sudah ada beberapa pastor di Batam yang menjalankan tugas seperti dirinya. "Siapapun bisa melakukan pekerjaan seperti ini," tuturnya merendah.

Ia berpandangan, penghargaan yang diterimanya ini sebagai hasil pergumulan yang panjang KKPPMP Kepulauan Riau (Batam) Keuskupan Pangkalpinang dalam memperjuangkan keadilan. 

"Oleh karena itu terima kasih buat semua yang bersama saya memperjuangkan keadilan dengan totalitas, loyalitas dan tanpa batas bagi semua korban perdagangan orang. Jalan masih panjang, pekerjaan ini tidak pernah usai. Penghargaan ini adalah semangat buat kita tidak pernah berhenti memperjuangkan keadilan," ungkap Paschal.

Pastor Paschal (kanan) berfoto sesaat acara penerimaan penghargaan lain dalam rangka HUT ke-11 LPSK selesai. Acara yang diselenggarakan di Kantor LPSK
Pastor Paschal (kanan) berfoto sesaat acara penerimaan penghargaan lain dalam rangka HUT ke-11 LPSK selesai. Acara yang diselenggarakan di Kantor LPSK

Pekerjaan Iman

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun