"Semua sampah dimanfaatkan, tidak ada yang dibuang. Sampah juga diolah menjadi barang-barang kerajinan dan dijual bersama makanan olahan. Kami juga sudah berbadan hukum koperasi," kata Manajer Rumah Inspirasi Subang, Yogi Burhanudin.
Kaum muda seperti karang taruna, gelandangan, mantan penjahat dan pemakai narkoba dirangkul untuk berkarya. "Tidak apa-apa kami disebut masyarakat sampah. Tugas saya adalah membina masyarakat sampah ini supaya tidak menjadi sampah masyarakat," tuturnya.
Di tengah kunjungan, kami dijamu makan siang. Tampilannya seperti makan pramanan kondangan. Menu tersaji lengkap, berbagai sayur, lauk, lengkap dengan hidangan penutup. Rasanya super. Terlebih, semua makanan yang dimasak kelompok ibu-ibu Sukaseuri ini menggunakan biogas dari sampah yang dikumpulkan.
Tari Topeng Indramayu
Pengalaman begitu berkesan di Subang kami bawa saat bermalam di Cirebon. Hari pertama kegiatan bertajuk Ngopi Ngegas bertema "Migas Pahlawan Bangsa" ini membawa energi untuk aktifitas kami keesokan harinya. Hari kedua, kami mampir untuk melihat sedikit suasana PT. Pertamina EP Asset 3 Jatibarang Field. Kemudian perjalanan berlanjut ke Sanggar Tari Mimi Rasinah yang terletak di desa Pekandangan, kecamatan Indramayu, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
Kembali kami disambut dengan hawa khas Pantura yang memang Kabupaten Indramayu ini terletak di bagian utara provinsiJawa Barat yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa. Namun demikian, Indramayu yang berasal dari nama Nyi Endang Darma Ayu itu kental dengan warisan budayanya. Satu di antara pusat budaya yang kami kunjungi adalah Sanggar Tari Mimi Rasinah.
Dalam perjalanan waktu, Tari Topeng dibungkam oleh para penjajah. Selain itu, pengusaha orde baru juga memantau perkembangan tarian ini karena dituduh dekat dengan gerakan Partai Komunis Indonesia (PKI). Puluhan tahun Tari Topeng "tidur" bersamaan dengan "dikuburnya" ratusan topeng, sebelum akhirnya "ditemukan" kembali oleh dosen STSI Bandung pada tahun 1994.
Sejak saat itu, Tari Topeng berusaha untuk bangun kembali, bergeliat dan eksis di jagat kesenian dunia. Tidak mudah memang untuk tampil kembali. Tetapi Aerli Rasinah (33), cucu yang juga penerus Mimi Rasinah, telah memberikan bakti hidupnya pada kesenian yang membawanya tampil di banyak negara. Energi Sang Maestro tampak merasukinya saat tampil di panggung. Enerjik, berwibawa, dan menyihir setiap mata yang menatap pesona dari tiap gerak tubuhnya.