Terima kasih."
Gemuruh tepuk tangan membahana saat puisi di atas selesai diucapkan. Bahkan ada beberapa yang berdiri. Ini adalah dukungan nyata bagi perayaan seremonial "Hari Habitat Dunia: Mewujudkan Rumah yang Terjangkau dan Hari Kota Dunia: Inovasi Kepemerintahan Menuju Terwujudnya Kota bagi Semua." Hadirnya kaum disabilitas di panggung semakin mengingatkan kita semua bahwa Hari Habitat Dunia dan Kota Dunia adalah untuk memenuhi kebutuhan perumahan dan permukiman yang layak huni untuk semua lapisan masyarakat.
Bahkan secara khusus, cita-cita tersebut terangkum dalam gerakan 100-0-100, yakni; 100% akses air minum aman, 0% kawasan kumuh perkotaan dan 100% akses sanitasi yang ditargetkan tercapai pada tahun 2019. Tentu ini bukan pekerjaan mudah. Tidak bisa dari pemerintah saja. Tapi dukungan harus datang dari masyarakat. Dan hari ini, dukungan itu datang bukan dari masyarakat biasa, tetapi dari sesama kita yang berkebutuhan khusus tetapi memiliki usaha yang keras, optimisme yang tinggi, dan mau ambil bagian dalam membangun habitat yang layak.
Di akhir penyerahan hadiah, dia berkata, "Dulu waktu kecil, saya modifikasi sepeda menjadi roda 3 supaya bisa digunakan. Kali ini, kembali saya akan melakukan hal yang sama dengan sepeda (hadiah) ini."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H