Mohon tunggu...
Agung Setiawan
Agung Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Pengurus Yayasan Mahakarya Bumi Nusantara

Pribadi yang ingin memaknai hidup dan membagikannya. Bersama Yayasan MBN memberi edukasi penulisan dan wawasan kebangsaan. "To love another person, is to see the face of God." http://fransalchemist.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Mimpi Indonesia Jadi Poros Dunia Melalui Infrastruktur

28 Juni 2016   18:40 Diperbarui: 29 Juni 2016   09:57 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Target pembangunan bidang bina marga yang ingin dicapai sampai tahun 2019 adalah: 98 % jalan dan jembatan dalam kondisi mantap (47.017 km); 3.057 km jalan telah ditingkatkan kapasitasnya (pelebaran); membangun 15 km flyover atau underpass di perlintasan KA dan kota metropolitan, membangun jalan nasional sepanjang 2.650 km;  membangun jalan tol mencapai 1.000 km; membangun jembatan 29.859 m; dan memberi dukungan jalan sub nasional dengan panjang total 500 km. Selain itu juga memberi dukungan pada akses pelabuhan baru, jalan perkotaan, kawasan industri, kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), bandara, dan akses jalur kereta api.

Salah satu dampak nyata pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan untuk mendukung perekonomian dan pariwisata adalah selesainya pembangunan ruas jalan nasional Bayah-Malingping-Saketi. Dalam kesempatan berkomunikasi dengan Toto Suharto (PPK Sp. Bayah – Cibarenok – Batas Jabar yang masuk Satker Penanganan Jalan Nasional Wilayah 2 Banten) menceritakan bahwa waktu tempuh di ruas tersebut yang dulunya 3 jam, sekarang hanya setengah jam saja.

Jalan Raya Bayah
Jalan Raya Bayah
Toto Suharto
Toto Suharto
Gerak pariwisata di sana semakin semarak. Wisatawan semakin banyak yang datang untuk  menikmati keindahan alam di Banten Selatan. Ada banyak pantai bisa dikunjungi dengan alam yang masih perawan. Tempat penginapan dan aktivitas ekonomi lainnya pun ikut bergerak. "Contoh kecil saja, dulu tidak ada angkutan umum di sana, kini sudah mulai ada angkot. Ini contoh nyata multiplier effect dari pembangunan infrastruktur," kata Toto.  

Lebih lanjut, di sektor perumahan, pemerintah  akan membangun fasilitas prasarana, sarana dan utilitas (PSU) untuk pembangunan rumah umum tapak layak huni sebanyak 676.950 unit. Kemudian melakukan pembangunan rumah khusus sebanyak 50.000 unit, pembangunan rumah susun 550.000 unit, bantuan stimulan pembangunan rumah swadaya 250.000 unit.

peta-sebaran-wilayah-pengembangan-strategis-5773373a507a61e00ed6e7a8.png
peta-sebaran-wilayah-pengembangan-strategis-5773373a507a61e00ed6e7a8.png
Hasil nyata yang terbaru adalah Basoeki Hadimoeljono secara simbolis meresmikan 100 unit rumah khusus di Argapura, Jayapura, Sabtu, 25 Juni 2016. 100 unit rumah khusus tersebut tersebar di 100 lokasi di Provinsi Papua dan ukuran tiap unit 45 meter persegi, di antaranya Kota Jayapura dan delapan kabupaten yakni Keerom, Nabire, Yapen, Tolikara, Jayawijaya, Yalimo, Paniai, dan Biak Numfor.

Pada tahun anggaran 2016, di Provinsi Papua saat ini sedang dibangun rumah khusus sebanyak 1.246 unit di satu kota dan 18 Kabupaten. Sementara di Papua Barat sedang dibangun 784 unit rumah khusus yang berlokasi di tujuh Kabupaten. Sehingga total terdapat 2.030 unit atau lebih dari 34 persen dari total yang dibangun pada tahun anggaran 2016.

Berikutnya pembangunan bidang sumber daya air. Telah ditargetkan oleh pemerintah pembangunan 65 waduk, 1 juta Ha irigasi baru, 3 juta Ha rehabilitasi irigasi, berbagai program pengendalian banjir dengan total kawasan 3.000 km, dan pengamanan abrasi pantai sepanjang 500 km.


Kemudian bidang cipta karya dengan target disimpulkan dalam "Program 100-0-100." Ini adalah program pemerintah melalui Ditjen Cipta Karya Kementerian PUPR, yakni 100 persen akses air minum, nol persen kawasan permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak. Program ini ditargetkan akan tercapai pada tahun 2019.

rencana-strategis-kementerian-pupr-2015-2019-577337794f97730e11fad6d2.png
rencana-strategis-kementerian-pupr-2015-2019-577337794f97730e11fad6d2.png
tujuan-pembangunan-infrastruktur-2015-2019-5773379b6823bd9e05ca4bed.png
tujuan-pembangunan-infrastruktur-2015-2019-5773379b6823bd9e05ca4bed.png
Semua program di atas tentu tidak gratis, tetapi juga tidak berlebihan. Kementerian PUPR sadar bahwa perekonomian dunia dan Indonesia tidak dalam keadaan sangat bagus. Oleh karena itu, Basoeki mengajukan penghematan anggaran pada pengajuan Anggaran Pendapatn dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. Setelah rapat dengan DPR disepakati Kementerian PUPR menghemat Rp 8,49 miliar sehingga total APBN-P 2016 menjadi Rp 97, 07 miliar dari sebelumnya Rp 104,08 miliar.

anggaran-kementerian-pupr-577337ce62afbddb0f5878cc.png
anggaran-kementerian-pupr-577337ce62afbddb0f5878cc.png
Apa yang telah dilakukan pemerintah dalam membangun infrastruktur Indonesia sentris di atas, tidak lain bertujuan untuk menciptakan konektivitas nasional guna meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan pelayanan sistem logistik nasional bagi penguatan daya saing bangsa di lingkup global yang berfokus pada keterpaduan konektivitas daratan dan maritim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun