Serang, 23 Maret 2016
Duhai permataku
Duhai penyejukku
Duhai sumber jiwaku
Maafkanlah aku...
Ampunilah aku...
Aku yang mengecewakanmu
Aku yang mendustaimu
Aku yang menghancurkan harapanmu
Umi...itulah engkau
Engkau tiada duanya
Engkaulah yang sangat cinta
Engkau tebarkan kasih sayang
Engkau sejukkan hati yang gemetar
Umi...
Diriku selalu buatmu susah
Diriku selalu buatmu payah
Kala aku dirahim hingga alam yang dzalim
Engkau tak kenal lelah
Engkau tak mau kalah
Engkau pun yang selalu tabah
Umi...
Sejuta baktiku
Tak mampu ku balas jasamu
Umi...
Selautan hartaku
Tak mampu ku bahagiakanmu
Umi...
Selangit kasih sayangku
Tak mampu ku capai ridhomu
Umi..umi..umi..
Ku tiba di perantauan
Berjuang mencari kesejatian
Namun hingga aku kelelahan
Tak kunjung ku dapatkan
Yah sejuta kali ku kecewakanmu
Seringkali kuhapuskan harapanmu
Dan selalu hancurkan cintamu
Umi...
Maafkanlah aku...
Ampunilah aku...
Aku adalah impianmu...
Namun tak pernah kau dapatkan itu...
Umi...umi..umi
Mungkin inilah aku
Aku yang antara ada dan tiada
Aku yang yang merindukanmu
Aku yang hanya hancurkan harapanmu
Aku yang selalu susahkanmu
Lancanglah aku meminta ridhomu
Namun, berilah aku..agar aku mampu
Menjadi mimpimu...
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H