Mohon tunggu...
ABIDAH NUR IRAWATI
ABIDAH NUR IRAWATI Mohon Tunggu... Lainnya - siswa

suka membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Membangun Jaringan Sosial yang Kuat di Era Digital pada Kalangan Remaja

29 Agustus 2024   16:40 Diperbarui: 29 Agustus 2024   16:42 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di era digital, remaja memiliki akses yang lebih mudah ke internet dan berbagai jenis media sosial. Mereka dapat menggunakan media sosial untuk mencari informasi, berinteraksi dengan teman-teman, dan membangun jaringan sosial yang luas. Namun, penggunaan media sosial juga membuat remaja di era digital sering mengalami perubahan perilaku yang berdampak pada kemampuan bersosialisasi mereka.Mereka cenderung menjadi lebih individualis dan kurang bersosialisasi dengan sekitar karena lebih banyak menghabiskan waktu di depan layar gadget.

Remaja di zaman dahulu menggunakan lingkungan fisik untuk berinteraksi,lingkungan fisik yang di maksud seperti sekolah,lingkungan sekitar rumah dan kegiatan ekstrakulikuler.Namun kegiatan interaksi remaja secara langsung ini juga memiliki keterbatasan ruang dan waktu.Dengan adanya keterbatasan itu remaja menyangmbung interaksinya menggunakan interaksi secara tidak langsung atau interaksi digital dengan platform media sosial.

Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan remaja modern. Platform-platform seperti Instagram,TikTok, YouTube, dan Facebook menawarkan berbagai manfaat.Media sosial memungkinkan remaja untuk terhubung dengan teman, keluarga, dan orang-orang baru dari berbagai belahan dunia.Dengan menggunakan media sosial remaja dapat berkomunikasi,mencari informasi secara luas dan tak terbatas oleh ruang dan waktu.

Media sosial menyediakan platform bagi remaja untuk memamerkan karya-karya mereka, seperti gambar, video, musik,atau tulisan. Melalui komentar dan like, remaja dapat mendapatkan umpan balik yang membangun dari orang lain, sehingga mereka termotivasi untuk terus berkarya. Banyak tutorial dan kelas online yang tersedia secara gratis di media sosial, memungkinkan remaja untuk belajar keterampilan baru dan mengembangkan bakat mereka.

Tantangan yang perlu kita hadapi dalam menggunakan media sosial pada remaja adalah semakin lama seseorang menggunakan media sosial, semakin banyak dopamine yang dilepaskan otak. Hal ini menciptakan semacam lingkaran setan di mana remaja terus mencari stimulasi yang lebih besar.Langkah yang dapat diambil agar remaja tidak sering menggunakan media sosial adalah dengan mendorong remaja untuk melakukan aktivitas lain seperti membaca,berolahraga,dan memasak.

Dapat kita simpulkan bahwa membangun jaringan sosial yang kuat di era digital sangat penting bagi pertumbuhan dan perkembangan remaja. Dengan bimbingan yang tepat, remaja dapat memanfaatkan media sosial untuk tujuan yang positif dan membangun hubungan yang bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun