Pola asuh menurut agama adalah cara memperlakukan anak sesuai dengan ajaran agama berarti memahami anak dari berbagai aspek, dan memahami anak dengan memberikan pola asuh yang baik, menjaga anak dan harta anak yatim, menerima, memberi perlindungan, pemeliharaan, perawatan, dan kasih sayang sebaik-baiknya. pola asuh orang tua adalah suatu keseluruhan interaksi antara orang tua dengan anak, dimana orang tua bermaksud menstimulasi anaknya dengan mengubah tingkah laku, pengetahuan serta nilai-nilai yang dianggap paling tepat oleh orang tua, agar anak dapat mandiri, tumbuh dan berkembang secara sehat dan optimal.Â
Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan kognitif anak RA antara lain: Faktor Hereditas/Keturunan, Faktor Lingkungan, Faktor Kematangan, Faktor Pembentukan, Faktor Minat dan Bakat, dan Faktor Kebebasan.Â
Jenis-Jenis Pola Asuh Terdapat perbedaan yang berbeda-beda dalam mengelompokkan pola asuh orang tua daam mendidik anak, yang antara satu dengan yang lainnya hampir mempunyai persamaan. Diantaranya sebagai berikut:Â
Menurut Hasbullah tanggung jawab yang perlu di bina oleh orang tua terhadap anak antara lain:Â
1). Memelihara dan membesarkan anak, ini merupakan dorongan alami untuk mempertahankan kelangsungan hidup
2). Melindungi dan menjamin kesehatannya, baik jasmaniah maupun rohaniah.Â
3). Mendidiknya dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya mendatang.
 Menurut Hourlock mengemukakan ada tiga jenis pola asuh orang tua terhadap anaknya, yakni :
 1). Pola Asuh Otoriter Pola asuh otoriter ditandai dengan cara mengasuh anak dengan aturanaturan yang ketat, seringkali memaksa anak untuk berperilaku seperti dirinya (orang tua), kebebasan untuk bertindak atas nama diri sendiri dibatasi.
 2). Pola Asuh Demokratis Pola asuh demokratis ditandai dengan adanya pengakuan orang tua terhadap kemampuan anak, anak diberi kesempatan untuk tidak selalu tergantung pada orang tua.Â
3). Pola Asuh Permisif Pola asuh ini ditandai dengan cara orang tua mendidik anak yang cenderung bebas, anak dianggap sebagai orang dewasa atau muda, ia diberi kelonggaran seluas-luasnya untuk melakukan apa saja yang dikehendaki.Â