Mohon tunggu...
Wan Muhammad Yunizar
Wan Muhammad Yunizar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Baru 2024 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang prodi perbankan syariah fakultas ekonomi

Bermain alat musik seperti gitar dan bermain games

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sejarah Pancasila

12 November 2024   21:20 Diperbarui: 12 November 2024   21:22 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sejarah Pancasila

Pancasila adalah dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima sila yang menjadi panduan hidup berbangsa dan bernegara. Pancasila bukan hanya simbol negara, tetapi juga merupakan panduan moral, sosial, dan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Sejarah Pancasila mencerminkan perjalanan panjang bangsa Indonesia dalam mencari identitas, persatuan, dan kedaulatan negara.

Latar Belakang Pancasila

Pancasila pertama kali diperkenalkan oleh Ir. Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia, pada 1 Juni 1945 dalam pidato yang disampaikan di hadapan sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Saat itu, BPUPKI tengah mempersiapkan dasar negara Indonesia yang baru merdeka.

Ir. Soekarno mengusulkan lima prinsip dasar sebagai dasar negara Indonesia yang akan merdeka. Kelima prinsip tersebut kemudian dikenal dengan nama Pancasila. Soekarno mengemukakan bahwa dasar negara Indonesia harus mencerminkan keadaan dan nilai-nilai yang ada di dalam masyarakat Indonesia yang beragam.

Lima Sila dalam Pancasila

  1. Ketuhanan yang Maha Esa
    Sila pertama ini menunjukkan bahwa negara Indonesia mengakui adanya Tuhan yang Maha Esa. Pancasila menghormati keberagaman agama dan kepercayaan yang ada di Indonesia, dan menjamin kebebasan beragama bagi setiap warga negara.
  2. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab
    Sila kedua menekankan pentingnya penghormatan terhadap hak asasi manusia dan perlakuan yang adil terhadap sesama manusia. Ini mencerminkan nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan sosial yang menjadi dasar dalam berinteraksi antar sesama warga negara.
  3. Persatuan Indonesia
    Sila ketiga menegaskan pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang terdiri dari beragam suku, agama, dan budaya. Pancasila mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk menjaga keharmonisan dan kebersamaan demi menjaga keutuhan negara.
  4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan
    Sila keempat mengatur bahwa Indonesia menganut sistem pemerintahan yang demokratis, yang mengedepankan musyawarah dan mufakat dalam pengambilan keputusan. Dalam hal ini, rakyat Indonesia diberi hak untuk memilih wakil-wakil mereka dalam lembaga-lembaga negara, seperti DPR.
  5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
    Sila kelima menegaskan pentingnya keadilan sosial dalam seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Negara diharapkan dapat menciptakan kesejahteraan sosial dan ekonomi bagi seluruh rakyat, tanpa memandang status sosial atau latar belakang ekonomi.

Proses Pengesahan Pancasila Sebagai Dasar Negara

Setelah pidato Soekarno pada 1 Juni 1945, konsep Pancasila mengalami beberapa pembahasan lebih lanjut dalam BPUPKI. Pancasila kemudian diterima sebagai dasar negara dalam Piagam Jakarta yang disusun pada tanggal 22 Juni 1945. Piagam Jakarta mengandung beberapa perubahan dalam sila pertama, yang awalnya berbunyi "Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya", diubah menjadi "Ketuhanan yang Maha Esa", yang lebih inklusif terhadap berbagai agama di Indonesia.

Pada tanggal 18 Agustus 1945, setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, Pancasila resmi disahkan sebagai dasar negara Indonesia melalui Undang-Undang Dasar 1945 (UUD 1945) yang menjadi konstitusi negara.

Pancasila dalam Perkembangan Sejarah Indonesia

Sejak saat itu, Pancasila terus menjadi dasar yang mengatur kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila mengilhami berbagai kebijakan negara, sistem hukum, dan pendidikan yang ada di Indonesia. Dalam sejarahnya, Pancasila juga telah menghadapi berbagai tantangan, mulai dari masa Orde Lama, Orde Baru, hingga masa Reformasi.

  1. Masa Orde Lama
    Pada masa pemerintahan Presiden Soekarno, Pancasila dipakai sebagai dasar negara sekaligus sebagai ideologi yang menggerakkan kehidupan politik dan sosial di Indonesia. Soekarno juga mencanangkan ide Nasakom (Nasionalisme, Agama, dan Komunisme) yang berusaha menyatukan berbagai aliran ideologi di Indonesia.
  2. Masa Orde Baru
    Pada masa pemerintahan Presiden Soeharto, Pancasila diangkat sebagai ideologi negara yang wajib diterima dan dipatuhi oleh semua warga negara. Pancasila diajarkan di sekolah-sekolah sebagai bagian dari pembentukan karakter bangsa. Meskipun Pancasila tetap dijadikan dasar negara, Orde Baru dikenal dengan kebijakan yang sangat sentralistik dan otoriter.
  3. Masa Reformasi
    Setelah jatuhnya Orde Baru pada tahun 1998, Indonesia memasuki era Reformasi. Pancasila tetap menjadi dasar negara, namun sekarang lebih dilihat sebagai landasan bagi kehidupan demokrasi yang lebih terbuka, serta sebagai alat pemersatu bangsa yang multikultural.

Pancasila Sebagai Landasan Hidup Berbangsa

Pancasila tidak hanya berlaku sebagai dasar negara, tetapi juga menjadi landasan bagi seluruh masyarakat Indonesia dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Pancasila mengajarkan nilai-nilai seperti toleransi, keadilan, persatuan, musyawarah, dan kesejahteraan sosial. Dalam masyarakat yang majemuk seperti Indonesia, Pancasila adalah kunci untuk menjaga keharmonisan antara berbagai suku, agama, dan budaya.

Sebagai bangsa yang besar dan beragam, Pancasila mengingatkan kita bahwa keberagaman bukanlah penghalang, melainkan kekuatan untuk membangun Indonesia yang lebih baik. Pancasila tetap relevan sebagai pedoman dalam menghadapi tantangan global dan memperkokoh persatuan bangsa Indonesia.

 

Kesimpulan

Pancasila adalah dasar negara yang memiliki makna yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia. Ia mencerminkan nilai-nilai luhur yang dapat menyatukan berbagai perbedaan dan menjadi panduan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sejarah Pancasila adalah sejarah perjuangan bangsa Indonesia untuk menciptakan sebuah negara yang adil, makmur, dan bersatu dalam keberagaman. Dalam menghadapi tantangan zaman, Pancasila tetap menjadi sumber inspirasi dan pedoman hidup bagi setiap warga negara Indonesia.

Mengapa Sejarah Pancasila Harus Diketahui?

Sejarah Pancasila bukan hanya sekadar rangkaian peristiwa yang terjadi di masa lalu, tetapi juga memiliki relevansi yang sangat penting dalam kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini. Pancasila sebagai dasar negara dan ideologi bangsa Indonesia memiliki nilai-nilai yang harus dijaga dan dipahami oleh setiap warga negara. Berikut beberapa alasan mengapa sejarah Pancasila sangat penting untuk kita ketahui:

1. Sebagai Identitas Bangsa

Pancasila adalah simbol dari identitas nasional Indonesia. Sebagai bangsa yang terdiri dari berbagai suku, agama, budaya, dan adat, Pancasila menjadi dasar yang menyatukan kita semua. Mengetahui sejarah Pancasila membantu kita memahami bagaimana bangsa Indonesia dibentuk, apa yang menyatukan kita, dan bagaimana kita dapat menjaga keberagaman dalam persatuan. Sejarah Pancasila memberi kita rasa kebanggaan dan kesadaran akan pentingnya mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Untuk Memahami Nilai-nilai Dasar Negara

Setiap sila dalam Pancasila mengandung nilai-nilai yang fundamental bagi kehidupan bermasyarakat. Misalnya, sila pertama mengajarkan kita tentang pentingnya toleransi beragama, sila kedua mengajarkan kita untuk menghargai hak asasi manusia, dan sila kelima mengingatkan kita tentang pentingnya keadilan sosial. Dengan memahami sejarah dan makna Pancasila, kita dapat lebih mudah mengaplikasikan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan antarindividu, dalam berpolitik, maupun dalam kebijakan negara.

3. Sebagai Pedoman dalam Membangun Kehidupan Demokrasi

Pancasila, terutama sila keempat yang menekankan musyawarah untuk mufakat, adalah dasar dari sistem demokrasi yang kita jalani. Sebagai negara yang menganut demokrasi, Pancasila mengajarkan kita untuk selalu mengedepankan dialog dan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan, bukan kekerasan atau pemaksaan kehendak. Mengetahui sejarah Pancasila membantu kita memahami bagaimana sistem pemerintahan dan politik Indonesia dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip dasar yang sudah ada sejak lama.

4. Menjaga Kebersamaan dalam Keberagaman

Indonesia adalah negara dengan keberagaman yang sangat tinggi, mulai dari suku, agama, bahasa, hingga adat istiadat. Tanpa adanya kesadaran terhadap sejarah Pancasila, bisa saja kita mudah terjebak dalam perpecahan atau konflik yang disebabkan oleh perbedaan tersebut. Pancasila memberikan dasar untuk menghargai perbedaan dan hidup bersama dalam harmoni. Sejarah Pancasila mengajarkan kita bagaimana perjuangan bangsa Indonesia untuk tetap bersatu meskipun memiliki banyak perbedaan. Mengingat sejarah ini membantu kita menjaga kebersamaan dan memperkuat rasa nasionalisme.

5. Sebagai Benteng dari Pengaruh Negatif

Dalam dunia yang semakin global dan dipenuhi dengan informasi, kita sering kali terpapar oleh pengaruh asing yang mungkin bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Misalnya, ideologi atau paham-paham yang tidak sejalan dengan demokrasi, keadilan sosial, atau hak asasi manusia. Dengan memahami sejarah Pancasila, kita dapat lebih bijak dalam menghadapi pengaruh luar dan menjaga agar nilai-nilai Pancasila tetap terjaga dalam masyarakat Indonesia. Sejarah Pancasila memberikan kita perspektif tentang pentingnya kedaulatan dan integritas bangsa.

6. Menghargai Perjuangan Para Pendiri Bangsa

Pancasila bukan hanya sekadar gagasan semata, tetapi merupakan hasil dari perjuangan panjang para pendiri bangsa Indonesia, seperti Soekarno, Mohammad Hatta, dan tokoh-tokoh lainnya dalam merebut kemerdekaan dan membangun negara. Dengan mengetahui sejarah Pancasila, kita menjadi lebih menghargai jerih payah dan pengorbanan para pendiri bangsa. Ini juga menjadi bentuk penghormatan terhadap warisan yang mereka tinggalkan agar kita bisa menikmati kemerdekaan dan hidup dalam negara yang berdaulat.

7. Menghindari Kesalahpahaman tentang Pancasila

Banyak sekali kesalahpahaman atau bahkan penyalahgunaan terhadap Pancasila, baik dalam ranah politik, sosial, maupun budaya. Sebagai contoh, dalam beberapa periode sejarah, Pancasila digunakan untuk mendukung kebijakan yang tidak sepenuhnya mencerminkan nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Dengan mempelajari sejarah Pancasila, kita dapat menghindari interpretasi atau aplikasi yang salah dari ideologi ini dan memastikan bahwa Pancasila tetap relevan dengan konteks zaman.

8. Menumbuhkan Rasa Tanggung Jawab sebagai Warga Negara

Sebagai warga negara Indonesia, kita memiliki tanggung jawab untuk memahami dan mengamalkan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengetahui sejarah Pancasila, kita dapat lebih memahami makna dari setiap sila dan mengimplementasikannya dalam tindakan kita, baik di dalam keluarga, lingkungan sosial, maupun di tempat kerja. Pemahaman yang mendalam tentang sejarah Pancasila juga mendorong kita untuk lebih peduli terhadap kelangsungan dan keutuhan negara yang kita cintai.

9. Menjadi Landasan Moral dan Etika

Pancasila tidak hanya berlaku sebagai dasar hukum atau konstitusi, tetapi juga sebagai landasan moral dan etika bagi masyarakat Indonesia. Sila-sila Pancasila mengajarkan tentang kedamaian, keadilan, penghargaan terhadap hak asasi manusia, dan kesejahteraan sosial. Mengetahui sejarahnya membantu kita untuk senantiasa merujuk pada nilai-nilai luhur tersebut dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Kesimpulan

Pancasila, sebagai dasar negara Indonesia, memiliki sejarah yang sangat penting dan relevansi yang mendalam bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengetahui sejarah Pancasila bukan hanya sekadar mempelajari fakta sejarah, tetapi juga memahami nilai-nilai dasar yang terkandung dalam setiap sila, yang menjadi pedoman moral, sosial, dan politik bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila menyatukan keberagaman Indonesia, menghormati hak asasi manusia, dan mengajarkan prinsip-prinsip demokrasi, keadilan sosial, serta toleransi.

Dengan memahami sejarah Pancasila, kita dapat lebih menghargai perjuangan para pendiri bangsa, menjaga kesatuan dan persatuan bangsa, serta menghindari penyalahgunaan ideologi yang dapat merusak nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Pancasila menjadi landasan yang mengarahkan kita untuk hidup secara harmonis dalam keberagaman dan bertanggung jawab sebagai warga negara. Oleh karena itu, mempelajari sejarah Pancasila adalah langkah penting untuk menjaga identitas bangsa, memperkuat rasa nasionalisme, serta memastikan bahwa prinsip-prinsip Pancasila tetap relevan dan diterapkan dalam menghadapi tantangan zaman.

Sekian dari saya maaf jika masih banyak kekurangan materinya karna saya juga masih tahap pembelajaran, semoga artikel ini bermanfaat buat temen-temen semua. Terimakasih yang masih membaca artikel saya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun