Â
 ÂJakarta - Fenomena alam yang tidak biasa terjadi di wilayah Makkah, Arab Saudi, baru-baru ini mengundang perhatian dunia. Pegunungan yang biasanya gersang dan tandus tiba-tiba berubah menjadi subur dan hijau setelah wilayah tersebut diguyur hujan lebat pada Agustus 2024.
Penampakan ini menjadi sorotan banyak pihak, termasuk wisatawan dan pelaku pariwisata, karena perubahan lanskap pegunungan yang begitu dramatis. Foto-foto dari Saudi Press Agency (SPA) yang diunggah pada 6 September memperlihatkan rerumputan hijau tumbuh subur di pegunungan, membuat pemandangan Makkah tampak seperti destinasi wisata alam yang baru.
Penjelasan secara ilmiah, Curah hujan yang tinggi merupakan penyebab utama penghijauan wilayah-wilayah tersebut. Badai pada awal Agustus 2024 membawa hujan deras yang signifikan, menciptakan pemandangan hijau yang unik di pegunungan Mekah,namun Ahli geologi juga menjelaskan bahwa Jazirah Arab dahulu kala merupakan lahan yang subur dengan padang rumput dan sungai-sungai kemudian berubah menjadi gersang akibat pergeseran iklim
Tidak semua tandus, Profesor Quraish Shihab menjelaskan bahwa tidak semua daerah di Arab Saudi tandus. Beberapa area seperti Taif telah hijau sejak lama dan tidak harus dianggap sebagai tanda pemberhentian
Hubungan dengan kiamat, Fenomena ini sering dikaitkan dengan tanda-tanda terhentinya Islam. Nabi Muhammad menyebutkan bahwa hari berhenti tidak akan datang hingga tanah Arab menjadi subur lagi dengan padang-padang rumput dan sungai-sungai
Quraish Shihab juga menyebutkan bahwa ada tanda-tanda berhenti yang sudah terlihat, seperti kedurhakaan anak terhadap orang tua, perlombaan membangun gedung-gedung tinggi, serta menjamurnya perzinahan. Namun, ia juga menyoroti bahwa masih ada tanda-tanda besar yang belum muncul, seperti matahari yang terbit dari sebelah barat
Meskipun penghijauan ini sering dikaitkan dengan tanda-tanda terjatuh dalam konteks budaya dan agama, para ahli menekankan bahwa beberapa daerah di Arab Saudi, seperti Taif, memang memiliki sejarah kesuburan. Fenomena ini merupakan hasil dari upaya rehabilitasi lingkungan yang terencana daripada sekadar peristiwa alam yang kebetulan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H