Mohon tunggu...
Hana Aufa
Hana Aufa Mohon Tunggu... Dokter - Pelajar

Hobi saya : menonton film, basket

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Terbaik Versi kita

28 Januari 2024   21:50 Diperbarui: 31 Januari 2024   12:26 157
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Kalian ini bagaimana ya, sekelas harusnya kompak apalagi buat acara besar sekolah kita nanti kalau begini terus bagaimana teman-teman yang sudah siap.”

“Itu kan Laras deluan pak yang mulai, saya Cuma menegurnya tiba-tiba dia malah berlebihan, “ jawab Juana kepada pak Dandang.  

“Siapa suruh buat alur cerita gajelas seperti itu”

“ Dih dikasi tau jug-“

“Sudah-sudah, sampai kapan mau berdebat terus seperti ini kalau kalian terus begini masalahnya tidak akan pernah selesai, “ Sahut pak dandang yang kesal kepada dua anak itu yang masi saja berdebat.

“maaf pak kami janji gak akan diulangi lagi,” jawab Juana menatap pak Dandang dan Laras yang menunduk dan tak mengangkat mukanya.

“Oke, tapi lain kali jangan seperti ini. harus kompak , Sekarang minta maaf ke teman-teman kelas kalian sana, “ ujar pak Dandang menyuruh kedua anak tersebut balik ke kelas mereka.

“Oke pak kami permisi, sekali lagi maaf pak katas kericuhan yang tadi, “ jawab Juana lagi dan langsung berdiri keluar dan diikuti Laras dari belakang , guru itu mempersilahkan mereka menyelesaikan masalah Bersama dan meminta maaf juga kepada teman-teman sekelas.

Setelah sampai dikelas Juana membuka suara. 

“Selamat siang teman-teman, saya Juana dan Laras  ingin meminta maaf atas kericuhan yang terjadi  ditengah-tengah presentasi kita tadi semoga tidak terulang lagi,” kata Juana menjelaskan. 

“Saya juga meminta maaf teman-teman dan juana, semoga saya lebih kompak lagi dengan kalian semua,”  Sambung Laras usai permintaan maaf Juana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun