Mohon tunggu...
clarissara
clarissara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Uni Duta Wisata Kota Padang 2023

I'm highly motivated and confident self-starter, seeking to utilize acquired skills and education in an entry-level while contributing innovative ideas to achieve professional growth and progress.

Selanjutnya

Tutup

Film

Menolak Lupa! Inilah Kisah Dorama Jepang "Oshin" di Tahun Milenial!

29 Juni 2024   12:55 Diperbarui: 29 Juni 2024   13:12 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kisah pasangan ini yang kemudian menginspirasi penulis skenario Sugako Hashida yang kemudian menuangkannya dalam drama Oshin. Hashida kemudian menggabungkannya dengan kisah dirinya bersama ibu mertuanya

Pada 4 April 2021 Hashida telah menutup usia akibat mengidap limforma atau kanker kelenjar getah bening. Demi memberikan penghormatan terakhir kepada sang penulis tersebut para penggemar dari seluruh penjuru dunia telah memberikan penghormatan mereka melalui media sosial .

Kisah Oshin memang inspiratif. Banyak penggemar drama ini mengatakan sangat tersentuh dengan alur cerita yang begitu nyata dan memberikan motivasi kehidupan.  Cerita serial ini memang menarik perhatian orang karena karakternya yang memiliki kekuatan dan kegigihan dalam menghadapi kesulitan. Mulai dari dirinya yang ditukar dengan sekantong beras saat masih kecil, kemudian kehilangan putranya akibat Perang Dunia Kedua, dan suaminya yang bunuh diri. Oshin tidak pernah putus asa.

Demam drama Oshin cepat sekali menyebar ke seluruh dunia. Di Thailand rapat kabinet dikabarkan dijadwal ulang sehingga tidak bentrok dengan waktu penayangan episode serial itu. Sebuah surat kabar Bangkok juga mencatat sirkulasinya melonjak 70 persen setelah mulai menerbitkan sinopsis mingguan serial tersebut. Di Hong Kong, warisan drama itu dilestarikan dalam bentuk Oshin House, sebuah jaringan ritel yang menjual makanan ringan dari Jepang. Pendirinya mengatakan dia menjalankan bisnisnya dengan "semangat Oshin" -- secara tangguh dan rajin.

Tak hanya itu, Keberhasilan serial ini memberikan inspirasi dalam mendirikan kios pakaian bagi warga Iran, Mereka  menamai pasar barang bekas tersebut dengan nama "tanakura" bazaar -- sebagai penghormatan atas nama keluarganya, Tanokura.

Di Vietnam, beberapa orang masih menggunakan judul serial itu sebagai kata untuk pembantu rumah tangga, merujuk pada pekerjaan pertama karakter perempuan dalam serial itu. Di Hanoi, sebuah lingkungan tempat tinggal banyak petugas kebersihan dan pengasuh anak dikenal sebagai "kelompok Oshin".

Diterimanya serial Oshin dengan sangat positif oleh sebagian masyarakat dunia membuat Jepang dipandang baik dan tak terlihat seperti musuh, Beberapa orang bahkan berpendapat bahwa serial ini membantu memutar-balikkan sentimen anti-Jepang setelah pendudukan brutalnya di beberapa negara Asia Tenggara selama Perang Dunia II.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun