Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024

Akrab disapa dengan panggilan Fitri Oshin. Lebih banyak menulis isu kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Riuh "Panas" Pandemic Treaty, Kedaulatan Kesehatan Indonesia Terancam Enggak, Ya?

25 April 2024   11:36 Diperbarui: 26 April 2024   06:45 654
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Negara-Negara Anggota WHO sedang merumuskan Pandemic Treaty atau Perjanjian Pandemi. (Image by pikisuperstar on Freepik) 

Sebelumnya, Retno yang berbicara dalam kapasitasnya sebagai Co Chair COVAX AMC Engagement Group pada rangkaian acara The 2nd Pacific Exposition tanggal 28 Oktober 2021 menyebut, Pandemic Treaty dimaksudkan sebagai upaya kolektif untuk memastikan akses yang adil ke penyelesaian masalah kesehatan dan teknologi untuk negara berkembang.

Kita ingat peran COVAX saat pandemi COVID-19 adalah memastikan persebaran vaksin secara merata di seluruh dunia. Pada waktu itu, kehadiran COVAX cukup berhasil dengan lebih dari 7 miliar dosis vaksin COVID telah diberikan di seluruh dunia. 

Namun, pada saat bersamaan ternyata masih ada 56 negara yang belum berhasil memenuhi target 10 persen populasi untuk divaksin hingga akhir September 2021.

Tentunya, segala masukan dan usulan dari Indonesia maupun Negara-Negara Anggota WHO lain masih akan dibahas dalam pertemuan INB berikutnya pada 29 April - 10 Mei 2024. Harapannya, kesepakatan dan komitmen Perjanjian Pandemi yang tertuang pada 37 pasal dapat bermanfaat untuk seluruh pihak dan masyarakat.

Pertanyaan yang membuat penasaran, apakah Indonesia nantinya menandatangani Pandemic Treaty? Ya, kita tinggal menunggu waktu saja. 

Pemerintah pun ingin memperkuat arsitektur kesehatan sehingga bilamana terjadi pandemi sewaktu-waktu di masa depan dan ancaman penyakit lain, Indonesia punya persiapan matang. Semuanya demi melindungi kesehatan masyarakat. 

Untuk menghadapi hal tersebut, dibutuhkan kerja sama di tingkat regional maupun global. 

Seperti halnya ucapan Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin yang seringkali disampaikan, no one is safe until everyone is safe (tidak ada yang aman sampai semua orang aman). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun