Mohon tunggu...
Dr. Yupiter Gulo
Dr. Yupiter Gulo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen, peneliti, instruktur dan penulis

|Belajar, Mengajar dan Menulis mengantar Pikiran dan Hati selalu Baru dan Segar|

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Pendekatan "Coercion" sebagai Pilihan Akhir agar Perubahan Berhasil

21 Oktober 2020   14:41 Diperbarui: 22 Oktober 2020   08:01 1733
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)

Perusahaan yang tidak mau menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada sangat mungkin usianya tidak Panjang sebelum menemui ajalnya. Sebab, lingkungan berubah, pasar berubah, konsumen berubah, pemasok berubah, teknologi berubah dan seabreg metode berubah yang mendorong semua yang lama menjadi tidak berlaku lagi dan karenanya perusahaan harus berubah.

Rasanya tidak lagi nyaman bagi seorang pengusaha untuk mengelola usahanya dalam situasi yang terus berubah, dan cenderung situasi ke depannya sulit di duga. Artinya, menjadi seorang pengusaha dituntut kemampuan dan ketrampilan menganstisipasi perubahan yang akan dialami.

Salah satu tuntutan kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang manajer adalah mengelola perubahan dalam perusahaan, dalam kontek apa yang dikenal dengan Organizational Development atau OD (Pengembangan Organisasi) sebagai salah tool kunci strategi bagi sebuah perusahaan untuk memenangkan persaingan bisnis agar tetap eksis.

Perubahan Perlu Dipaksa

Para manajer dapat menggunakan taktik khusus untuk mengatasi perlawanan dengan tindakan yang lebih halus. Dan pada akhirnya agar perubahan itu berhasil dapat dilakukan dengan cara memaksa apabila ada perlawanan terus menerus dari pengikut atau karyawan dalam sebuah perusahaan.

Mengimplementasikan perubahan memang harus dilakukan secara terencana dan sistematis. Ketika sebuah perubahan datang, manajer harus menganalisis baik kekuatan yang mendorong perubahan dalam bentuk masalah dan peluang, maupun kekuatan yang menolaknya dalam bentuk hambatan untuk berubah. 

Dengan selektif menghilangakan kekuatan yang menahan perubahan, kekuatan pendorong akan cukup kuat untuk memungkinkan efektifnya perubahan yang mau dicapai.

Richard Daft memperkenalkan lima pendekatan yang bisa dilakukan oleh sebuah organisasi dalam menerapkan perubahan itu. Mulai dari pendekatan  yang halus hingga pendekatan yang keras nan memaksa.

Pertama, pendekatan top management support digunakan apabila perubahan melibatkan banyak departemen ataupun adanya re-lokasi sumberdaya perusahaan. Kedua, pendekatan communication, education, akan digunakan perubahan yang terjadi bersifata teknis, pengguna membutuhkan informasi dan analisis yang akurat untuk memehami perubahan.

Ketiga, pendekatan participation, sebuah pendekatan yang dapat dipakai kalau pengguna perlu terlibat, rancangan membutuhkan informasi dari orang lain, dan pengguna memiliki kekuatan untuk melawan.

Keempat, pendekatan negotiation akan digunakan untuk membuat perubahan ketika kelompok memiliki kekuasaan atas implementasu perubahan, dan kelompok akan kalah dalam perubahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun