Mohon tunggu...
Yudi Rahardjo
Yudi Rahardjo Mohon Tunggu... Sales - Engineer, Marketer and Story Teller

Movie Enthusiast KOMIK 2020 | Menulis seputar Worklife, Movie and Hobby

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Merantau yang Kian Tak Populer

19 April 2024   17:47 Diperbarui: 20 April 2024   01:03 564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Sumber: pexels.com 

Sampai kapan ada mudik di Indonesia?

Pertanyaan ini terlontar dari Bapak saya saat menyaksikan arus mudik yang disiarkan di televisi, saya yang menjadi pelaku mudik, tentu menjawab 'selamanya', karena merantau sudah jadi budaya orang Indonesia, untuk mendapatkan pendapatan yang lebih baik, maka seseorang harus menuju tempat dengan fasilitas yang lebih lengkap, seperta dari desa di Jawa menuju kota besar di area Jabodetabek.

Mudik |Sumber: kompas.com 
Mudik |Sumber: kompas.com 

Bapak kemudian menampik apa yang saya sampaikan dengan berkata:

Jakarta sudah bukan lagi ibu kota, kawasan industri sudah mulai bergeser ke wilayah luar Jabodetabek, lihat saja di dekat rumah (Brebes) kian banyak pabrik yang berdiri.

Dengan kondisi seperti itu, harusnya lebih banyak kesempatan untuk orang desa supaya bisa bekerja di daerah asal mereka, terlebih sekarang banyak upaya pemerintah untuk bisa memajukan desa, seperti dana desa yang digelontorkan dengan besar-besaran, untuk memajukan fasilitas yang ada di desa. 

Jauhnya jarak juga sudah bukan lagi batasan, di masa pandemi lalu, pekerjaan ternyata bisa dilakukan melalui jarak jauh (work from home), teknologi kan sekarang udah canggih. 

Itu anaknya Mawardi (salah satu temen Bapak), kerjanya cuma modal pake celana kolor dari rumah, tapi bisa dapatin duit dolaran dari kantornya yang di luar negeri. 

Berapa tahun mendatang, kayaknya makin sedikit orang yang merantau. 

Saya kemudian terdiam. Tak disangka bapak usianya sudah lebih dari 60 tahun, malah punya pemikiran lebih modern daripada saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun