Mohon tunggu...
Yudha Bantono
Yudha Bantono Mohon Tunggu... Penulis - Pembaca peristiwa

Veterinarian, Art and architecture writer yubantono@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wayang Beber 'Wedhus Gembel' Taufik Kamajaya

4 Juni 2016   13:02 Diperbarui: 22 September 2017   22:18 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
TAUFIK KAMAJAYA, Wedus Gembel, 2014, 76x56 cm, watercolor on paper

 

****

Leng-lenging driyo mangu mangu

Mangun kung kanduhan rimang

Lir leno tanpo kanin

Yen tan tuluso mengko Sang Dyah Utomo

 

Suluk wayang purwa “Manyura Jugad” yang artinya hati yg terpikat ragu-ragu, membuat kasmaran trenyuh sedih , seperti mati tanpa luka , bila tak berhasil mendapatkan Sang Dyah utama (Sang Wanita utama).

Dewi-dewi sedang menari-nari dalam ruang imaji Taufik Kamajaya, melebur dalam nyawa senyawa nyawanya. Taufik kini sedang meratapi hujan tangis lereng Kelud dengan petir dan semburan lava pijar yang sangat panas. Bumi memang setia pada janjinya, Tapi bumi dapat pula menangis karena telah terjadi bencana yang menimpanya.

Anak-anak manusia telah kehilangan ibu mereka yang mati dalam amukan wedus gembel, ibu bumi yang mengasihi dan menghidupi ditunggu hidup kembali. Mereka terus berkemit dalam doa memeluk pertiwi penuh kedamaian. Wedus gembel – wedus gembel ilango, tangekno ibu bumi panggenanku urip. 

Identitas karya lukis cat air Taufik Kamajaya yang ditampilkan lewat sosok figur ciptaannya, yaitu Roro Oyi, hadir dengan citra yang sangat kuat, baik dari segi kosep dan karakternya. Itulah yang membuat sosok Roro Oyi bisa lentur dalam kisah Jawa Timuran dimana ia lahir, tumbuh dan berkembang, baik dalam realita sebagai perupa maupun masyarakat dekat dengan Gunung Kelut.

 

Yudha Bantono Visiting Studio Artist – Taufik Kamajaya .12.02.2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun