Mohon tunggu...
Yosef MLHello
Yosef MLHello Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Bapak Keluarga yang setia. Tinggal di Atambua, perbatasan RI-RDTL

Menulis adalah upaya untuk meninggalkan jejak. Tanpa menulis kita kehilangan jejak

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ritual Ta'E Tebok dalam Adat Kematian Orang Naitimu di Belu

27 April 2024   08:46 Diperbarui: 27 April 2024   08:52 284
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi beri makan arwah/Intisari Online-Grid.ID

Sore hari menjelang upacara Ta'E Tebok dilangsung penyembelihan binatang berupa sapi atau babi oleh ketua suku (uma suku). Setelah sapi atau babi dibunuh kemudian diambil bagian hati dan isinya untuk 'diterawang' secara adat yang dinamakan 'Leno Urat' atau melihat keberuntungan melalui hati atau isi perut binatang kurban.

Biasanya kalau 'baik' menurut pengamatan tua adat maka semua anggota suku gembira. Tetapi apabila yang ditemui itu 'kurang baik' maka seluruh anggota suku atau dia yang menyediakan binatang kurban itu akan menggantinya dengan yang lain. Kadang-kadang demi menekan pemborosan, biasanya memakai hewan pengganti. Kalau tadinya sapi akan diganti dengan babi, dan kalau tadinya babi maka akan diganti dengan ayam.

Selanjutnya pada sore atau malam hari ketika semua anggota keluarga sudah berkumpul, lalu  diadakan doa untuk keselamatan orang yang telah meninggal dunia dan dilanjutkan dengan makan malam. Di tempat lain makan malam ini dilakukan dengan makan adat. Namun itu disesuaikan dengan keadaan.

Ta'E Tebok dilaksanakan pada tengah malam. Pada tengah malam, biasanya antara pkl. 24.00 sampai pkl.02.00 dinihari. Ketua suku bersama seorang yang sudah biasa atau berpengalaman memanggil arwah, pergi ke persimpangan jalan atau di sebuah tempat yang agak lebih tingi jauh dari rumah orang mati itu membawa nasi pada sebuah 'nyiru'. Demikian pun daging yang telah direbus, ditaruh pada nyiru yang lain.

Seorang yang bertugas memanggil arwah akan berteriak memanggil nama orang mati berturut-turut sebanyak tiga kali. Setelah panggilan ketiga diharapkan ada sebuah tanda alam. Misalnya setelah dipanggil nama si arwah, tiba-tiba muncul atau terdengar suara: kucing atau burung, dll, maka itu adalah tanda kedatangannya.

Orang Belu khususnya Naitimu percaya bahwa setelah orang meninggal dunia, 'roh' nya tetap hidup. Sesekali ia akan datang namun dalam bentuk yang lain seperti burung, kucing atau binatang lainnya.

Jadi dalam tradisi kematian orang Naitimu terutama pasca penguburan biasanya dilaksanakan juga ritual Ta'E Tebok yang bertujuan untuk memanggil dan memberi makan arwah orang yang sudah meninggal sebagai makan perpisahan.

Diyakini oleh oarang Naitimu, kalau ada orang Naitimu yang meninggal dunia tetapi kemudian tidak ada Ta'E Tebok, orang merasa belum berpisah dengan orang yang telah meninggal itu. Selain itu, bagi keluarga yang masih hidup yang tidak memikirkan ritual Ta'E Tebok bagi anggota keluarag yang sudah meninggal, mereka dianggap tidak tahu adat atau bahkan dicap tidak menghormati orang tua.

Pesan Untuk Kita

1. Apabila keluarga hendak menyelenggarakan ritual Ta'E Tebok' untuk anggota keluarga yang telah meninggal, hendaknya memperhatikan langkah-langkahnya dengan baik.

2. Ritual panggil dan beri makan arwah bagi orang Naitimu merupakan suatu kewajiban dari anak-anak dan cucu dari orang yang telah meninggal sebagai tanda terima kasih sekaligus perpisahan dengan dia yang telah meninggal.

3. Bagi sebagian orang Naitimu akan merasa malu apabila anggota keluarganya (terutama orang tua) yang telah meninggal namun belum dilakukan Ta'E Tebok oleh anak-anak dan cucunya. Hal ini akan dilihat sebagai kurangnya rasa hormat terhadap orang tua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun