Mohon tunggu...
Wijaya Kusumah
Wijaya Kusumah Mohon Tunggu... Guru - Guru Blogger Indonesia

Teacher, Motivator, Trainer, Writer, Blogger, Fotografer, Father, Pembicara Seminar, dan Workshop Tingkat Nasional. Sering diminta menjadi pembicara atau nara sumber di bidang ICT,Eduprenership, Learning, dan PTK. Wijaya adalah Guru SMP Labschool Jakarta yang doyan ngeblog di http://wijayalabs.com, Wijaya oleh anak didiknya biasa dipanggil "OMJAY". Hatinya telah jatuh cinta dengan kompasiana pada pandangan pertama, sehingga tiada hari tanpa menulis di kompasiana. Kompasiana telah membawanya memiliki hobi menulis yang dulu tak pernah ditekuninya. Pesan Omjay, "Menulislah di blog Kompasiana Sebelum Tidur". HP. 08159155515 email : wijayalabs@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Pernahkah Anda Terjebak dengan Rutinitas Kerja?

27 April 2024   18:38 Diperbarui: 27 April 2024   18:40 527
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Omjay dan keluarga (dokpri)

Lama juga Omjay menjadi pendengar yang baik, dan akhirnya Omjay pun dapat berinteraksi dalam rapat itu dan memberikan sedikit masukan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik.

Lagi-lagi tanpa terasa waktu telah menunjukkan hampir pukul 5 sore. Omjay lupa belum sholat Ashar. Rapat yang alot membuat Omjay terlupa bahwa waktu sholat Asahar sebentar lagi habis. 

Pergilah Omjay ke masjid kampus sebentar. Selang 10 menit, lalu bergabunglah Omjay kembali dalam rapat itu. Diskusi rapat makin seru, dan terjadilah "dead lock". Kita masih belum ada kata sepakat.

Rapat selesai mendekati magrib. Tak berapa lama adzan magrib berkumandang, Omjay pun sholat berjamah di masjid sekolah. Selesai sholat, Omjay kembali ke ruang kerja dan mengemasi barang-barang bawaan lalu pulang dengan semangat 45. (Horee bisa pulang).

Macetnya Jakarta mengiringi perjalanan pulang Omjay. Sesampai di dekat rumah, adzan isya berkumandang. Omjay sempatkan mampir untuk sholat isya di masjid. Setelah itu baru kemudian pulang ke rumah. Jam telah menunjukkan pukul 19.45 malam.

Rupa-rupanya, si bungsu belum dibelikan susu, dan si sulung belum dibelikan Chiki. Setelah mandi Omjay antar putri bungsu membeli susu di supermarket. Alangkah bahagianya mereka. 

Bukan karena dibelikan barang atau makanan oleh ayahnya, tetapi karena bisa pergi bersama ayah. Bagi mereka bisa pergi bersama, dan makan bersama sudah merupakan suatu kebahagiaan. Kebahagian itu sederhana bagi anak seusia mereka.

Begitu cepatnya waktu berlalu. Rutinitas kerja telah membawa Omjay kepada kegiatan yang sangat padat dan melupakan keluarga yang telah menunggu. Menunggu ayahnya yang terjebak rutinitas kerja.

Maafkan ayah, semoga besok bisa pulang lebih cepat dan bisa berkumpul bersama kalian lebih banyak. Wahai para pembaca, apakah anda juga pernah terjebak dengan rutinitas kerja?

Salam Blogger Persahabatan

Omjay

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun