Mohon tunggu...
Widi Kurniawan
Widi Kurniawan Mohon Tunggu... Human Resources - Pegawai

Pengguna angkutan umum yang baik dan benar | Best in Citizen Journalism Kompasiana Award 2022

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Sekolah Berseragam Versus Tanpa Seragam

18 April 2024   15:25 Diperbarui: 19 April 2024   01:55 185
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekolah tanpa seragam (foto: widikurniawan)

Soal harga pakaian seragam jadi dengan kualitas bahan dan jahitan yang standar, kisarannya antara 200 ribu sampai 300 ribu per setel. Belum lagi ada seragam pramuka, dan tentu saja atribut seperti topi, dasi, dan lain-lainnya.

Jadi kalau untuk seragam per harinya butuh dana 300 ribu, maka untuk pemakaian 5 hari sudah lumayan juga totalnya.

Memang sekolah anak saya saat ini membebaskan untuk membeli seragam di luar. Tetapi untuk baju batik khas sekolah dan seragam olah raga tetap harus membeli di sekolah.

Untungnya, sekolah tidak mewajibkan harus membeli tiap tahun ajaran. Mau sekali beli dan dipakai selama tiga tahun sampai lulus pun boleh kok.

So, untuk baju batik dan olahraga ini saya sengaja memilihkan ukuran lebih besar ketika awal membeli. Harapannya tentu bisa awet selama tiga tahun mengikuti pertumbuhan badannya. Jika memang apesnya sudah tidak layak pakai karena banyak faktor, ya sudahlah mau bagaimana lagi, tentu harus beli lagi dong.

Namun, sebenarnya ada langkah hemat ketika ukuran tubuh anak sudah mulai melar. Saya pernah membawa celana seragam biru milik anak saya ke penjahit permak gara-gara tinggi badan dan lingkar perutnya mulai bertambah.

Kalau soal menambah sedikit lingkar perut dan panjang celana, tukang permak celana memang selalu punya akal. Maka tak perlu malu untuk menggunakan jasanya.

Menyikapi isu yang berkembang soal mahalnya harga seragam sekolah, khususnya bagi masyarakat menengah ke bawah, tentu bisa dimengerti. Mungkin tidak bakalan ngefek juga bagi mereka yang bersekolah di sekolah internasional atau swasta unggulan yang muridnya datang ke sekolah diantar mobil mewah.

Bagi yang bersekolah di negeri, atau swasta yang biasa-biasa saja, solusinya adalah menghapus praktik-praktik jualan seragam dari sekolah, terlebih jika ada modus semi memaksa yang membuat para orangtua segan jika tidak membeli dari sekolah.

Biarkan saja para orangtua membeli di luar sekolah, bisa beli di pasar, atau justru memakai bekas punya saudara atau tetangga. Bebaskan para orangtua untuk mendapatkan seragam sekolah sesuai kemampuannya.

Sudah saatnya pendidikan kita tidak berkutat dengan isu-isu soal seragam. Bukan tentang harganya, dan bukan pula tentang kontroversi perlunya seragam atau tidak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun