Beberapa efek samping tersebut ialah: rasa sakit pada area yang disuntik (84,1%), merasa lelah dan letih (62,9%), sakit kepala (55,1%), pegal atau sakit otot (38,3%), demam (14,2%), bengkak pada area yang disuntik (10,5%), mual (1,1%), serta badan tidak nyaman (0,5%).
Pada dasarnya kondisi-kondisi di atas merupakan efek samping yang umum dan sudah biasa dijumpai. Muncul tidaknya efek samping juga sangat bergantung pada kondisi tubuh penerima vaksin. Andai muncul pun cenderung ringan dan dapat ditoleransi oleh tubuh sehingga biasanya segera hilang dalam 24 jam.
Produsen dan penyedia vaksin pun harus menyebutkan bahan-bahan serta komponen vaksin untuk melindungi orang-orang yang mungkin alergi terhadap bahan atau komponen di dalam vaksin.
Bagaimana Mengelola Efek Samping Vaksin?
Sekali lagi efek samping vaksin bukanlah penyakit dan tidak perlu ditakuti secara berlebihan. Lagipula kita punya pilihan untuk mengelola efek samping tersebut.
Misalnya, jika kita punya pengalaman merasakan sakit kepala pada vaksinasi lain sebelumnya atau sering merasa letih setelah mendapatkan suntikan tertentu, maka sebaiknya jangan disuntik vaksin Covid-19 pada pagi atau siang hari agar tidak menganggu aktivitas.
Mintalah untuk divaksinasi pada sore hari setelah menyelesaikan rutinitas harian. Istirahat yang cukup jika merasakan efek samping yang kurang nyaman.
Cukupkah Disuntik Sekali?
Penerima vaksin Covid-19 perlu mendapatkan dua kali suntikan. Hanya satu suntikan akan membuat proses inisiasi kekebalan tubuh menjadi tidak lengkap.
Jika setelah disuntik pertama kita melewatkan suntikan yang kedua, maka suntikan pertama menjadi sia-sia. Artinya sama saja kita tidak divaksin.
Harus diingat bahwa sebelum, selama, dan sesudah disuntik vaksin Covid-19 kita harus tetap mematuhi protokol kesehatan. Sebab pembentukan kekebalan komunitas membutuhkan waktu dan sangat tergantung kepada efektivitas vaksinasi.
Penting pula untuk diketahui bahwa seseorang yang disuntik vaksin pada dasarnya memiliki peran dan tanggung jawab untuk melindungi orang lain di sekitarnya yang tidak divaksin.