Mohon tunggu...
Ofi Sofyan Gumelar
Ofi Sofyan Gumelar Mohon Tunggu... Administrasi - ASN | Warga Kota | Penikmat dan rangkai Kata

Today Reader Tomorrow Leader

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

5 Tipe Teman Tukang Jualan, Kamu Termasuk yang Mana?

1 Juni 2020   13:00 Diperbarui: 4 Juni 2020   05:00 2231
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
kamu Termasuk Yang Mana? (Sumber: aset levidio/dokpri)

Oh ya satu lagi ciri teman sok dekat ini, biasanya dia suka memberi nasihat sok bijak. Akan tetapi, alih-alih menyemangati, yang ada nasihatnya biasanya malah men-downgrade semangat kita.

Contoh nasihatnya kurang lebih seperti ini, "Eh udah gak musim jualan barang itu mah, susah jualnya,...." Atau " kompetitornya udah banyak tuh, kamu siap melawan mereka?",... atau begini, "barang seperti ini mah banyak di pasar baru juga, harganya lebih murah lagi,... kemahalan tuh." Nah lho?

Teman seperti ini, maunya apa sih?

Teman Tapi Hitungan. Teman tipe ini kurang lebih setipe dengan teman sok dekat. Kalau ditawarin produk pasti minta diskon gede include dengan testernya juga.

Kalau diminta buat bikin testimoni pasti minta imbalan. Kalau diminta buat promosi di Instagram, ujung-ujungnya bilang gini, "eh, gue diendorse nih? Gue dapet apa?" dan kalau kamu bilang gak pake endorse-endorse-an, bisa jadi dia enggan mempromosikan produk kamu. Baginya, segala sesuatu harus ada hitungan benefitnya.

Punya teman sejenis ini, siapin aja kalkulator!

Teman tapi Saingan. Teman tipe ini selalu gak mau kalah dari kamu. Ketika kamu menawarkan produk kamu ke dia, kemungkinan dia akan bertanya detail tentang produk kamu dari A sampai Z. modalnya berapa? Beli bahannya dimana? Proses produksinya seperti apa? Marketingnya gimana? Alih-alih membeli, tahu-tahu dia bikin produk sejenis.

Kalau ketemu teman seperti ini, yaa harus hati-hati saja. Eh tapi, sebenarnya punya teman tapi saingan itu ada bagusnya juga sih. Ia bisa jadi motivasi buat memacu kita untuk lebih oke lagi ngurus jualannya. Iya gak sih?

Karena sering ketemu dengan lima jenis teman seperti ini, membuat saya sampai pada satu kesimpulan. Prinsipnya, kalau berbisnis lebih baik tidak usah menawarkan produk kita kepada teman, kecuali tahu kalau teman kita itu kategori teman tapi fans.

Soalnya daripada nguras energi dengan dinamika teman-teman kita? lebih baik fokus pada market yang terbentang luas di luar lingkaran pertemanan.

Oh ya, bagi saya juga ciri sukses bisnis itu salah satunya ketika teman ujug-ujug membeli produk kita tanpa ditawarin. Kalau sudah begitu, berarti marketingnya sudah oke, dan branding produknya sudah bagus. Hal ini saya pegang sekaligus dijadikan misi bisnis saya, hehehe....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun