Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Kisruh Tagihan PLN, Ketika Ruang Publik Daring Dikooptasi Kontraktor Opini

11 Juni 2020   02:08 Diperbarui: 13 April 2024   23:28 528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi [Coffee4Soul.club]

Percampuran antara niat tulus bersolidaritas terhadap dugaan kecurangan korporasi dengan mobilisasi akun-akun kontraktor opini menghasilkan taggar #PLNVangke yang berhias meme pernyataan Jokowi tentang kebijakan pemberian potongan tarif listrik kepada masyarakat terdampak pandemi Covid 19.

Bau-bau framing kisruh tarif PLN menjadi serangan terhadap Jokowi disadari oleh para pendukung Jokowi. Mereka lantas melawannya dengan cara serupa, menggerahkan akun-akun di bawah binaan kontraktor pembentukan opini di kubu mereka.

Tetapi seperti halnya pihak lawan, juga tidak semua akun yang tampak membela PLN adalah akun-akun kontraktor opini. Sebagian besar juga orang-orang tulus yang tidak ingin idola politik mereka dijadikan target dari pengembangan kisruh tarif.

Maka berkembang pula taggar #TarifListrikTidakNaik #TarifListrikOkSaja dan #TerusTerangTarifAman

Akhirnya tarif PLN berkembang jadi (lagi-lagi) proxy pertempuran dua kubu. Dampaknya rakyat yang berpersoalan mungkin tidak akan terbantu.

Ya. Saya kira inilah yang sedang terjadi di dunia publik daring kita. Ruang yang seharusnya milik warga; tempat seharusnya warga mengimbangi hegemoni korporasi dan kekuasaan melalui media-media mainstream ternyata sudah dikooptasi pula oleh pemain-pemain besar dan kontraktor bayaran mereka.

Akhirnya, mencari ketulusan dalam percakapan publik menjadi sesulit mencari uang receh di tengah pandemi. Kita perlu berpikir lebih keras dan berhati-hati mana informsi tulus, mana manipulasi yang dimobilisasi.

___

Artikel di-back up di blog pribadi, Omgege.com

___

Catatan:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun