Mohon tunggu...
Tati AjengSaidah
Tati AjengSaidah Mohon Tunggu... Guru - Guru di SMPN 2 Cibadak Kab. Sukabumi

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Misteri Ular yang Hilang di Dalam Rumah (Bagian 2)

25 April 2024   05:15 Diperbarui: 25 April 2024   05:28 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokpri, diolah dengan Canva

Baca dulu episode sebelumnya "Misteri Ular yang Hilang di Dalam Rumah".

Peristiwa ular yang masuk ke rumah dan hilang begitu saja sudah berlalu beberapa tahun yang lalu. Aku sudah melupakannya, dan saat ini ananda sudah duduk di kelas 5 SD.

Hari Jum'at pagi aku sedang masak di dapur, kemudian membuka pintu yang keluar supaya ada udara segar yang masuk. Ketika menoleh ke dalam, aku melihat seekor ular sedang bergerak menuju pintu ruang makan.

Aku heran kapan masuknya ular tersebut, pintu baru dibuka tetapi ular sudah ada di dalam. Aku mematikan kompor dan memperhatikan kemana ular tersebut bergerak, ternyata ularnya masuk ke kamar belakang.

Pintu kamar segera aku tutup, kamar tersebut dijadikan sebagai gudang setelah ayahku meninggal. Aku kembali ke dapur melanjutkan masak, aku tidak cerita kepada ananda supaya tidak takut. Aku juga tidak sempat mencari ular tersebut, karena khawatir terlambat masuk kerja.

Ananda sudah berangkat ke sekolah, aku mendatangi abangku  yang tinggal di rumah sebelah untuk meminta bantuan mencari ular tadi. 

Abangku menyanggupi dan akan mencari ularnya nanti siang setelah salat Jum'at.  Sementara suami tidak ada di rumah karena sedang berada di luar kota.

Sorenya ketika aku datang, kamar belakang sudah dirapihkan oleh abangku dan katanya ular tadi tidak ditemukan. 

Dalam beberapa hari aku agak takut mau masuk ke kamar belakang, pada saat membuka dan menutup gorden kamar aku lakukan dengan terburu-buru.

Hari Rabu pagi setelah sarapan ananda langsung mandi, kemudian memakai baju seragam sekolah dan berangkat dengan diantar oleh abangku.

Setelah ananda berangkat, aku bergegas masuk ke kamar mandi. Baru saja kaki kiri melangkah memasuki pintu, aku kaget karena ada ular di dekat kloset. Ular yang warna dan bentuknya sama seperti yang masuk ke kamar belakang.

Aku keluar lagi dan mencari alat yang bisa digunakan untuk memukul ular. Mau minta bantuan tidak mungkin, karena di rumah tidak ada orang lain lagi.

Di belakang pintu dapur aku menemukan tongkat kayu, lalu aku balik lagi ke kamar mandi. Aku mencari ular tadi, tetapi tidak ditemukan.

"Masa sih hilang lagi" kataku dalam hati. Dadaku terasa berdegup kencang, ada rasa takut dan juga penasaran di mana bersembunyi ular tadi. 

Di pojok dekat bak mandi aku melihat ada botol pewangi, lalu ku angkat. Betul saja ular tersebut ada dan kepalanya diangkat ke atas, ukuran ular sebesar jari kelingking tetapi panjang dan berwarna hitam.

Tanganku gemetaran dan dadaku berdegup lebih kencang, aku beranikan diri untuk memukul kepala ular dengan tongkat beberapa kali sampai ular tersebut mati.

Ular yang sudah mati dimasukan ke dalam kantong plastik hitam dan aku buang ke sungai yang letaknya beberapa meter dari rumah.

Aku masuk ke kamar mandi, lalu menyiram darah ular yang masih ada. Dadaku masih terasa deg-degan, dan aku cepat-cepat mandi.

Setelah ganti baju, aku segera berangkat kerja. Sepanjang jalan aku masih berpikir tentang ular yang sudah mati tadi.

"Kapan ular tersebut masuk ke kamar mandi?, dan apakah saat ananda mandi ular tersebut sudah ada di sana?", pertanyaan-pertanyaan tersebut muncul dalam benakku. 

Tetapi aku tidak mau memikirkannya lagi. Dalam hati aku bersyukur karena kami masih dilindungi oleh Allah SWT, dan aku berharap semoga kejadian ular masuk ke rumah tidak terulang kembali.

#Tulisan ke-37 di tahun 2024

Cibadak, 25 April 2024

Tati Ajeng Saidah untuk Kompasiana

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun