Mohon tunggu...
Suci Rohmawati
Suci Rohmawati Mohon Tunggu... Guru - Profesi Sebagai Tenaga Pengajar

Saya memiliki hobi yang tidak menetap karena hobi saya yaitu melakukan hal positif yang baik salah satunya menulis cerpen, puisi, membaca, berenang, mengaji dan masih banyak lainnya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen: Ampo, Snack Ibu Hamil

15 April 2024   15:26 Diperbarui: 17 April 2024   20:04 467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hamil. (Sumber: Shutterstock via kompas.com)

"Woy iya, bete banget dengerin MK nya", ucap Amel salah satu teman kelas, ya bisa dibilang murid paling pinter juga di kelas. 

Kesukaan semua dosen juga tapi entah kenapa sama pak Agus dia ga suka gitu mungkin karena cara atau gaya pak Agus saat memberikan nilai itu dikenal cukup killer ya, jadi Amel juga dapet nilainya ga sesuai apa yang dia harapkan padahal nih dalam ngerjain tugas itu Amel menyelesaikan tugasnya jauh sebelum deadline dan perfek banget, jadi kalau dapet nilai kecil kayaknya ga mungkin.

Ga lama kemudian gagang pintu pun terdengar, seperti ada seseorang yang ingin membuka pintu dan masuk kedalamnya.

Tanpa basa basi, pak Agus masuk guys...

"Krek....krekekkk..., selamat pagi semuanya", pak Agus masuk kelas melangkahkan kakinya menuju tempatnya.

Tanpa basa basi, begitu ia meletakkan tas, laptop dan beberapa buku paketnya, "Oke.. sekarang temen-temen buka buku paket tentang perspektif antropologi hal; 115 hari ini kita akan membahas mengenai hal demikian, semuanya dibawa kan buku paketnya??", tanya pak Agus dengan mata memandang ke arah aku.

Serna dan Widi (dalam hati aku berkata,"apa pak Agus melihat kita bertiga pas di lobi ya atau ga jangan-jangan pak Agus denger pembicaraan kita sama temen yang lain pas di kelas", pikiran ku jadi overthinking gini ya (dengan perasaan dan wajah yang cemas).

Secara bersamaan mata Widi dan serna saling tatap tatapan dan mereka berdua menatap ke arah aku. Gak hanya itu Amel yang duduk di pojok depan tempat duduk dosen pun matanya menatap ke arah kita bertiga.

"Amel..Amel...hekhmm...Amel!!", sahut pak Agus memanggil amel dengan nada paling lembut sampai paling tinggi tangan pak Agus menepak meja Amel, sedangkan Amel tidak mendengar dan matanya fokus menatap kita bertiga.

"Eh iya pak, maaf pak, saya ga denger. Tadi lagi fokus konsentrasi", jawab Amel dengan nada terkejut sambil mengalihkan pandangannya ke whiteboard kelas.

"Kamu fokus, konsentrasi dengerin penjelasan bapak atau kamu fokus lihat orang lain", tanya pak Agus dengan pandangan yang amat tajam mata melirik memandang ke arah aku, serna dan Widi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun