Mohon tunggu...
Satria Widiatiaga
Satria Widiatiaga Mohon Tunggu... Guru - Guru Sekolah Alam

Guru di Sekolah Alam Aminah Sukoharjo

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

Metode Pendidikan Sastra Berkarakter untuk Anak SD

16 Maret 2024   04:17 Diperbarui: 28 Maret 2024   17:56 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak belajar. Sumber: Shutterstock via KOMPAS.com

Bisa dikatakan ini justru adalah fase tersulit atau fase krusial dalam menulis, orang yang memiliki pengalaman banyak dalam menulis pun kadang mendapati masa-masa untuk menulis kata-kata yang tepat untuk memulai tulisan. 

Pada tahapan ini, peserta didik diajak berpikir tentang kata pertama yang akan dimunculkan berdasarkan ilham tersebut dengan diikuti kata lain menggunakan peta konsep hasil pencitraaan atau penginderaan, pada fase ini kalimat utuh belum terbentuk, tetapi peserta didik sudah tahu kata-kata apa saja yang akan ditulis.

Mengolah Kata

Fase inilah, para peserta didik mulai membuat kalimat-kalimat sederhana, berdasarkan perbendaharaan kata-kata yang sudah mereka buat, tugas guru adalah membantu mereka urutan tata baku penulisan kalimat yang benar, pada kasus kelas saya, masih banyak peserta didik yang terbalik-balik dalam membuat kalimat aktif atau pasif, sehingga peran guru sangat krusial dalam fase ini, karena tahapan ini banyak anak Esde yang masih mumet merangkai kata, intinya fase ini adalah peserta didik harus sudah mampu membuat kalimat utama yang akan dikembangkan ke kalimat-kalimat lain.

Memberikan Vitamin

Pada tahapan ini, guru bisa membantu peserta didik dalam membuat variasi-variasi untuk mengembangkan kalimat utama yang sudah dibuat, bisa saja diberikan stimulan imajinasi, kata kongkret, rima dan membuat tipografi yang unik dan tepat, kebanyakan anak Esde belum begitu memahami hal ini, maka tugas guru pada fase ini harus mampu membuat peserta didik mengeksplor hal-hal yang ingin mereka terangkan dari kalimat utama yang sudah dibuat.

Menyeleksi Kata

Ini adalah tahapan dimana guru mengkoreksi hasil karangan atau puisi yang dibuat peserta didik. Guru menyunting, mengedit tulisan yang sudah disusun dengan cara menyeleksi diksi yang tepat dan menghilangkan kata-kata yang tak diperlukan, guru bisa memberikan saran-saran tentang alternatif thesaurus kata-kata yang bisa digunakan.

Metode ini saya kira adalah metode sederhana tentang pengenalan sastra kepada peserta didik, namun memiliki nilai lebih kepada membentuk karakter yang observatif, kritis, analis dan solutif. Tetapi sekali lagi, metode ini pun tetap sulit untuk dilaksanakan, jika anak-anak jaman sekarang masih rendah minat untuk membaca buku, karena biasanya anak yang terbiasa melahap buku-buku baik fiksi atau pengetahuan, akan lebih mudah merangkai kata. Walaupun demikian, kemampuan sastra tidak hanya dikotomi untuk anak berkarakter linguistik, karena kemampuan menulis hingga kini masih dianggap sebagai ejawantah majunya literasi suatu bangsa, maka dari itu marilah kita bersemangat mengajarkan anak-anak kita untuk belajar menulis apa yang mereka senangi. Semoga Bermanfaat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun