Mohon tunggu...
Rusman
Rusman Mohon Tunggu... Guru - Libang Pepadi Kab. Tuban - Pemerhati budaya - Praktisi SambangPramitra
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

"Hidupmu terasa LEBIH INDAH jika kau hiasi dengan BUAH KARYA untuk sesama". Penulis juga aktif sebagai litbang Pepadi Kab. Tuban dan aktivis SambangPramitra.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rusman: Artikel, Antara Piring Nasi dan Kelir Wayang

7 Juli 2018   11:28 Diperbarui: 1 Maret 2019   16:33 863
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tema atau lakon adalah menunya

Lakon wayang itu adalah isi pesan begitu pula menu itu adalah gizi

Akhirnya kedua kutub bertemu di indra kita..

Ialah telinga, mata dan mulut kita

Telinga dan mata adalah alat untuk menikmati pagelaran wayang

Mulut dan lidah alat untuk menikmati kelezatan makanan

Dan sebagai titik kulminasinya adalah hati dan nurani kita

Wayang sebagai makanan jiwa yang sarat dengan nilai dan norma

Sedang nasi sebagai santapan raga akan mampu membuat kehidupan yang sehat dan barokah.

Demikian sekilas analisa tentang pentingnya "sajian wayang" bagi jiwa dan raga kita. Semoga bermanfaat.

Tuban, 8 juli 2018

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun