Mohon tunggu...
R. Syrn
R. Syrn Mohon Tunggu... Lainnya - pesepeda. pembaca buku

tentang hidup, aku, kamu dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Catatan Berjalan Kaki di Setengah Sepuluh Pagi

25 April 2024   15:57 Diperbarui: 25 April 2024   16:00 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
barisan trembesi di sisi timur jalan (dokpri)

Lepas dari bangunan tersebut, melewati tempat kerja sekitar dua tahun silam.   Melewati mobil pemadam kebakaran yang memang usianya sudah puluhan tahun dan mungkin sudah dipensiunkan.   Terparkir gagah di sudut timur laut kantor, mepet ke tembok yang berbatasan dengan Bank KalSel.   Tak terbayang jasa-jasanya dulu dalam membantu masyarakat yang terdampak bencana kebakaran di Kabupaten Banjar.  Semoga saja di situ hanyar karena parkiran tak mampu menampung badan besarnya, bukan karena menghancurkannya pelan-pelan tanpa peneduh samasekali.

mobil damkar (dokpri)
mobil damkar (dokpri)

Hanya sekitar seratus meter dari situ, akhirnya sampai di kantor tujuan.  Sesuai dugaan, para peserta rapat belum hadir semua, padahal tak terasa akan menjelang pukul sepuluh.  Baru sekitar 4 orang peserta rapat yang hadir, lima orang beserta saya.

Lalu memutuskan untuk sarapan dulu di warung belakang pemda, begitu kami biasa menyebutnya. Memesan katupat Kandangan,  ketupat khas yang berkuah santan kental, dan dihiasi dengan kepala ikan haruan (gabus). Sarapan yang sempurna.  Tak lupa teh tawar panas dan sepotong gorengan untuk melengkapinya.

Katupat Kandangan (dokpri)
Katupat Kandangan (dokpri)

Sayang sekali jeroan dan telur ikan favorit saya sudah habis.  Biasanya menu khusus itu tak bakal bertahan lama memang.  Sementara di bawah kaki, duduk santai di orens.  Sesekali dikasih sisa tulang kepala.  Jangan takut, tulang kepala haruan itu cukup lunak untuk geraham kucing, kok.

orens yang sedang santai (dokpri) 
orens yang sedang santai (dokpri) 

Sarapan sekitar 15 menit,  kembali ke ruang rapat ternyata belum juga dimulai.  Akhirnya bersabar menunggu acara dimulai sambil mematikan aplikasi strava.  Lumayan juga, berjalan sekitar 1,2 kilometer.  Saat lepas zuhur, rapat pun berakhir dan rencananya memutuskan kembali berjalan kaki.

Tapi melihat kondisi suhu siang tadi sekitar 34 derajat, akhirnya mengurungkan niat. Untungnya bertemu rekan kantor yang sama-sama suhur di musholla yang sama.  Menumpang motor di siang yang benar-benar panas begitu ternyata keputusan yang betul.  Syukurlah.

Demikianlah catatan perjalanan kaki tadi pagi.  Besok-besok boleh lah diulangi lagi, ya? Iya.

catatan perjalanan pagi tadi (dokpri) 
catatan perjalanan pagi tadi (dokpri) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun