Mohon tunggu...
Rachmat PY
Rachmat PY Mohon Tunggu... Penulis - Traveler l Madyanger l Fiksianer - #TravelerMadyanger

BEST IN FICTION 2014 Kompasiana Akun Lain: https://kompasiana.com/rahab [FIKSI] https://kompasiana.com/bozzmadyang [KULINER] -l Email: rpudiyanto2@gmail.com l IG @rachmatpy @rahabganendra

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Wayang in Town, Wayang untuk Generasi Muda

23 November 2015   19:37 Diperbarui: 23 November 2015   20:41 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“‘Wayang in Town-Journey in A Thousand Years, merupakan rangkaian kegiatan bakti BCA bidang budaya di bawah payung program ‘BCA untuk Wayang Indonesia’. Acara digelar untuk mengedukasi sekaligus memperkenalkan wayang sebagai salah satu budaya Indonesia yang diakui UNESCO kepada generasi muda,” kata Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT BCA Tbk, saat memberi kata sambutan dihadapan hadirin, Selasa (17/11/2015).

[caption caption="Jahja Setiaatmadja, Presiden Direktur PT BCA Tbk, saat memberi kata sambutan acara Wayang in Town-Journey in A Thousand Years, Selasa (17/11/2015). (Foto ganendra)"]

[/caption]

Faktanya memang menarik bahwa anak muda jaman sekarang sudah semakin ‘jauh’ tak mengenal lagi budaya luhur di tanah air. Seperti salah satu siswa, Cris namanya yang sempat mengaku bahwa dirinya tidak tahu sama sekali dengan tokoh wayang. Baru setelah menonton lakon wayang yang dimainkan Dalang Adhi Kontea, dirinya tahu siapa tokoh Pandawa. Wah sudah sampai sedemikian yaa?

Oleh karena itu patut diapresiasi apa yang disuguhkan program BCA untuk Wayang Indonesia dengan kemasan pertunjukkan wayang golek Adhie Kontea, Pentas wayang Hip hop oleh benyek, talkshow “Wayang Menyeberang jaman” oleh Dwi Woro Retno Mastuti, seorang dosen dan peneliti dari Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, “Wayang di pentas dunia” oleh Charlotte Malette, dan talkshow teknik menggambar wayang oleh Hendranto. Disamping itu juga digelar kompetisi khusus untuk para siswa dengan kompetisi karya seni. Karya-karya yang dilombakan dari siswa itu seperti yang kulihat di depan ruangan. Karya yang murni hasil kerja para siswa.

[caption caption="Tokoh wayang "Semar," salah satu karya pelajar di Jakarta dan Tangerang. (Foto Ganendra)"]

[/caption]

Bagus banget melibatkan peran aktif siswa dalam menterjemahkan budaya wayang pada diri mereka. Bukti karya yang sudah terkirimkan menjadi harapan tersendiri. Lihatlah ada tokoh Semar dalam salah satu karya, ada juga wayang yang dibuat dari karton dengan model unik karya SMA Santa Laurensia. Atau lihatlah karya luar biasa tokoh dan karakter wayang Yudhistira buah karya Syafa Siti Nur Annisa, siswi kelas IX-3 dari SMP Bakti Mulya 400 Jakarta. Tak ketinggalan wayang 3 dimensi dan sebuah lukisan bertema raksasa menelan bumi. Luar biasa.

“Kami ingin mengajak pelajar bukan hanya menyaksikan pagelaran, namun berperan aktif dalam mengenal wayang melalui kompetisi karya seni,” jelas Jahja.

[caption caption="Ibu Inge Setiawati, Corporate Secretary BCA memberikan piagam penghargaan kepada perwakilan sekolah yang berpartisipasi dalam acara. (Foto Ganendra)"]

[/caption]

Hal senada disampaikan Inge Setiawati, Corporate Secretary BCA, bahwa pihaknya memang ingin lebih banyak melibatkan sekolah-sekolah untuk berpartisipasi di pentas Wayang in Town. Meski terkendala banyak hal, dari beberapa sekolah di Jakarta dan Tangerang yang dikunjungi, beruntung banyak yang tertarik untuk mengikutinya. Dan wayang yang disuguhkan ala modern itu memang sudah dipersiapkan dengan matang termasuk dengan sang dalang. Tantangannya adalah bagaimana pagelaran wayang itu bisa diterima oleh para pelajar yang bahkan ada yang awam dengan wayang sendiri. Apalagi banyak pelajar berpartisipasi dalam menciptakan karya seni wayang dalam kompetisi, sesuai imajinasi mereka. Imajinasi tak terbatas, seperti saat ditunjukkan para peserta menggambar wayang menyambut tantangan komikus wayang Hendranto di sesi acara. “Ayo gambarkan tokoh Bima menurut kalian?” Kata nya. Hasilnya? Beragam model Bima pun tergambarkan. Unik dan menarik. Lihat gambar Gibran dibawah ini? Sooo?

 [caption caption="Gibran salah satu pelajar SMP dengan gambar tokoh wayang Bima, versinya. (Foto Ganendra)"]

[/caption]

Rasanya melihat karya-karya seni wayang dalam lukisan para pelajar di Jakarta dan Tangerang itu memberikan secercah harapan akan ‘tak dilupakannya’ wayang di masa mendatang. Paling tidak dengan aksi demikian nilai-nilai yang terkandung dalam wayang dengan beragam karakter tokohnya, seperti mengajarkan perilaku luhur sifat ksatria, pantang menyerah, dapat memberikan pemahaman dan dapat terwarisi dalam setiap perilaku para pelajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun