Mohon tunggu...
Rachmat Pudiyanto
Rachmat Pudiyanto Mohon Tunggu... Penulis - Traveler Madyanger Fiksianer #MuseumLover

BEST IN FICTION Kompasiana 2014 AWARD Instagram @rachmatpy #TravelerMadyanger #MuseumLover email: rachmatpy@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Artikel Utama

Ramadan Seru Berwisata Religi, dari Masjid Sumur Keramat sampai Masjid Taj Mahalnya Indonesia

28 Maret 2024   15:14 Diperbarui: 3 April 2024   00:25 1211
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wisata religi bareng Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Sudin Parekraf) Jakarta Utara, Sabtu 23 Maret 2024. Foto Dokpri

Filosofi adalah jumlah jam dalam sehari, 12 jam pada siang hari dan 12 jam pada malam hari. Jumlahnya 24.

Di samping kanan luar, ada area tanah dengan  2 pohon kurma yang cukup besar. 1 pohon sedang  berbuah. Kata seorang penjaga masjid, sudah tiga tahun ini pohon berbuah.

Masjid Luar Batang Jakarta Utara. Foto Dokpri
Masjid Luar Batang Jakarta Utara. Foto Dokpri

Masjid di Tanah Bekas Lokalisasi Terbesar ASia Tenggara

Peralanan berlanjut ke destinasi kedua, Masjid Jakarta Islamic Centre (JIC) berada di di Jalan Kramat Jaya Raya, Tugu Utara, Koja.  Masjid merupakan bagian komplek dalam JIC.

Selama perjalanan Mbak Inces menginformasikan sekilas tentang JIC. JIC merupakan pusat pengkajian dan pengembangan Islam Jakarta yang berdiri era Gubernur Sutiyoso.

Sejarah Pembangunan masjid, kalau baca-baca seeh, masjid dirancang oleh arsitek spesialis masjid Ir Muhammad Numan. Masjid berdiri di atas lahan seluas 109.435 meter persegi, dengan luas bangunan masjid 2.200 meter persegi yang dapat menampung hingga 20.680 jemaah.

Uniknya masjid berdiri di atas tanah yang sebelumnya merupakan lokasi lokalisasi yang dikenal sebagai lokalisasi terbesar di Asia Tenggara era 1970-1999, Kramat Tunggak.  

Lokalisasi ini secara resmi ditutup Pemerintah Provinsi DKI Jakarta pada 31 Desember 1999.  JIC diresmikan oleh Gunernur Sutiyoso pada 4 Maret 2003.

Jakarta Islamic Centre (JIC). Foto dokpri
Jakarta Islamic Centre (JIC). Foto dokpri

Area JIC luas banget. Kami berkeliling di area bangunan yang megah. Selain masjid, di sini ada perpustakaan, pesantresn serta hotel untuk menginap para ustaz jika sedang mengisi ceramah.

Sayang kami tak diijinkan masuk ke dalam masjid karena rawan roboh. Belum tuntas dibenahi pasca kebakaran pada Oktober 2022 lalu.

JIC menjadi simbol keberhasilan perubahan hitam ke putih sebuah struktur sosial. Dari sebuah kawasan lokalisasi menjadi kawasan religious, tempat kajian dan pengembangan Islam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun