Mohon tunggu...
Rasinah Abdul Igit
Rasinah Abdul Igit Mohon Tunggu... Lainnya - Mengalir...

Tinggal di Lombok NTB, pulau paling indah di dunia

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Wayang Lombok Menunggu Punah

16 Agustus 2011   06:18 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:44 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Mamiq Nasip sesungguhnya tengah berbicara soal regenerasi dalang. Regenerasi lazimnya bukanlah proses bim salabim. Ia membutuhkan sentuhan sistem besar, yang dalam hal ini menyangkut perhatian pemerintah. Anggota Persatuan Pedalangan Indonesia (Pepadi) NTB ini sudah lama merindukan berdirinya sekolah karawitan Sasak, masuk didalamnya soal pewayangan sasak.

“ Saya sudah sering menyuarakan hal ini. Tapi kayaknya pemerintah daerah lebih senang mendirikan sekolah otomotif, sekolah komputer dan sejenisnya. Saya hanya ingin setelah saya mati lalu banyak yang meneruskan budaya ini,” ungkapnya.

Hal selanjutnya, pemerintah daerah sudah seharusnya lebih mendekatkan seni Wayang Sasak kepada masyarakat terutama generasi muda. Pemerintah daerah bisa saja menyisipkan Wayang Sasak sebagai bahan Muatan Lokal (Mulok) utama di sekolah-sekolah.

“Di tingkat TK misalnya, dinding-dinding belajarnya sudah harus dihiasi oleh tokoh-tokoh wayang yang bisa dihafal dan dan diingat peserta didik sejak dini. Begitu seterusnya” tambahnya.

Mamiq Nasib kini sudah uzur, bercucu banyak, gigi sudah banyak tanggal, meski badan terlihat masih kokoh. Ia juga lambat laun akan tutup usia sebagaimana rekan-rekan dalangnya yang sudah lebih dulu. Kepunahan Wayang Sasak yang ia ramalkan harusnya menjadi perenungan mendalam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun