Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Waspada Kesehatan Mata Anak Selama Belajar dari Rumah

22 Juli 2020   20:05 Diperbarui: 26 Juli 2020   20:29 1808
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan kesehatan mata pada anak (unsplash.com/Annie Spratt)

Mata kering yang dibiarkan berlarut-larut tanpa pengobatan bisa menyebabkan infeksi kornea (disebut juga keratitis atau corneal ulcer) yang dapat mengakibatkan timbulnya kerusakan permanen apabila tidak ditangani dengan segera. 

Gejala mata kering juga dapat menyebabkan infeksi selaput mata berulang (conjunctivitis), atau bahkan peradangan yang hebat sehingga terjadi perlekatan pada seluruh permukaan bola mata.

Rekomendasi Para Ahli Terkait Penggunaan Perangkat Digital

Para ilmuwan dan dokter di American Academy of Pediatrics (AAP) menekankan pentingnya mengurangi waktu layar (screen time) pada anak-anak. Yang dimaksud "waktu layar" ini mengacu pada jumlah waktu yang dihabiskan seseorang menatap layar perangkat digital seperti televisi, komputer, tablet dan smartphone.

Senada dengan rekomendasi dari AAP, para ilmuwan dan dokter dari Royal College of Pediatrics and Child Health (RCPCH) juga merekomendasikan pentingnya menyesuaikan jumlah waktu yang dihabiskan di layar oleh semua anggota keluarga, tergantung pada apa yang penting kepada mereka dan anak mereka.

Model Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang sedang dilakukan anak-anak sekolah hingga mahasiswa saat ini menimbulkan dilema. Belajar online memang dapat menjaga anak-anak terhindar dari risiko penularan virus corona yang hingga saat ini masih terus meningkat kasus positifnya.

Namun di sisi lain, sebagai orangtua kita juga merasa khawatir akan semakin akrabnya anak-anak dengan perangkat digital. Tak hanya khawatir atas dampak buruknya pada kesehatan mental anak, namun juga pada kesehatan mata mereka.

Untuk itu, perlu kiranya kerjasama dan saling pengertian antara guru, orangtua dan otoritas pendidikan terkait. Guru misalnya, sebisa mungkin mempersingkat waktu pembelajaran. Agar materi pelajaran dapat disampaikan dengan baik, guru dapat membaginya menjadi beberapa bagian kecil yang disampaikan dalam waktu yang berbeda.

Sementara orangtua di rumah dapat mengawasi dan menuntun siswa agar tidak terlalu lama menggunakan gawai. Misalnya jika tidak pembelajaran dari guru, gunakan waktu yang ada dengan mengajak anak-anak bermain atau beraktivitas di luar ruang tanpa menggunakan gawai.

Sedangkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan selaku otoritas pendidikan di Indonesia harus secepatnya merumuskan kembali pola pembelajaran yang sesuai di masa adaptasi kebiasaan baru ini. 

Tak hanya dapat meminimalkan risiko penularan virus corona, juga sekaligus dapat mencegah dampak buruk paparan cahaya biru dari perangkat digital agar jangan sampai merusak kesehatan mata generasi penerus bangsa ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun