Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Palangkaraya Masih Menjadi Idola Calon Ibu Kota Negara yang Baru

1 Mei 2019   08:47 Diperbarui: 1 Mei 2019   14:00 1952
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tugu Sukarno dan Jembatan Kahayan yang menjadi ikon kota Palangkaraya (sumber foto: travel.kompas.com/Markurius S)

Bambang juga mengatakan ibu kota negara yang baru ini hanya berfungsi sebagai pusat pemerintahan. Sedangkan pusat bisnis dan perekonomian tetap di Jakarta sebagai kota terbesar di Indonesia.

Selain butuh biaya yang sangat besar, pemindahan ibu kota juga harus memperhatikan pemilihan lokasi barunya. Menurut Kepala Pusat Penelitian Infrastruktur dan Pemerintahan Institut Teknologi Bandung, Wilmar A. Salim, ibu kota negara yang baru nanti harus memenuhi beberapa syarat, terutama syarat fisik.

"Syarat fisiknya yang penting tersedia lahan yang cukup luas untuk menampung kegiatan pusat pemerintahan. Dan yang lebih baik adalah di mana lahannya dimiliki negara, sehingga tidak terbentur persoalan pembebasan lahan."

Masih terkait dengan syarat fisik, menurut Wilmar A. Salim, calon ibu kota negara juga tidak boleh di lokasi yang rawan bencana.

"Selain itu biasanya ibu kota baru dibangun di daerah pedalaman atau di tengah wilayah negara karena pertimbangan geografis, keamanan, dan politis."

Dengan memperhatikan syarat fisik ini, ibu kota negara yang baru nantinya kemungkinan besar tidak berada di pulau Jawa. Hampir tidak ada lahan yang cukup luas di bagian manapun di pulau Jawa yang bisa menampung kegiatan pusat pemerintahan, apalagi lahan itu harus milik negara seluruhnya.

Palangkaraya Masih Menjadi Idola untuk jadi Ibu Kota Negara

Karena itu, dari beberapa kali wacana pemindahan ibu kota semuanya mengarah pada lokasi di luar pulau Jawa. Kota Palangkaraya sejauh ini masih menjadi daerah favorit untuk dijadikan ibu kota negara yang baru.

Ditinjau dari segala aspek persyaratan calon ibu kota negara, Palangkaraya hampir bisa memenuhi semuanya. Dengan luas wilayah 2.400 km dan berpenduduk sebanyak 376.647 jiwa (sensus 2015), atau tingkat kepadatan penduduk hanya 118,71/km2, masih banyak lahan kosong yang bisa dibangun dan diisi sebagai pusat pemerintahan.

Selain itu, pulau Kalimantan, terutama Kota Palangkaraya juga tidak termasuk lokasi yang rawan bencana. Pulau Kalimantan tidak ikut dikelilingi Ring of Fire, sehingga potensi terjadinya bencana alam lebih kecil dibandingkan pulau-pulau besar lain seperti halnya pulau Sumatera, Jawa atau Sulawesi dan Papua.

Palangkaraya juga termasuk kota yang sudah jadi. Artinya, daerah ini sudah lengkap dengan berbagai fasilitas penunjang seperti transportasi hingga pusat-pusat bisnis. Dengan begitu, bila nanti terjadi migrasi pegawai pemerintah dan penduduk lain yang mengikuti, mereka tidak akan kesulitan untuk beradaptasi.

Palangkaraya juga termasuk daerah yang lumayan dekat jangkauannya dari Jakarta sebagai pusat bisnis nasional. Hanya saja, bila nanti terpilih jadi ibu kota negara yang baru, Pemerintah harus mengembangkan Bandara Tjilik Riwut, karena hanya transportasi udara saja yang bisa menghubungkan Palangkaraya dengan kota-kota besar di luar Kalimantan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun